Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar Aktivitas Tambang, Kualitas Air Sungai di Sumsel Memburuk

Kompas.com - 06/06/2022, 07:23 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com- Kualitas air sungai di Sumatera Selatan masuk dalam kategori rendah karena pencemaran dari berbagai aktivitas manusia, di antaranya pertambangan.

Kepala Bidang Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan (Gakkum DLHP Sumsel) Yulkar Pramilus mengatakan, rendahnya kualitas air sungai itu didapatkan dari hasil pengukuran di 73 titik aliran sungai.

Dari hasil pengukuran tim DLHP pada tahun 2021,  Indeks Kualitas Air atau IKA sungai kategori rendah hanya mencapai 58,25.

"Angka IKA itu jauh dari target ketetapan yang pada RPJMD seharusnya mencapai 67,05. Dari beberapa beberapa titik pantau dan parameter mengindikasikan jika pencemaran berasal dari aktivitas tambang," kata Yulkar dalam diskusi di Palembang, Minggu (5/6/2022), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Anakan Buaya Ditemukan di Sungai Cirebon, Warga Khawatir Masih Ada 2 Indukan

Meski demikian ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi dan DLHP berkomitmen akan meningkatkan standar baku mutu pengelolaan limbah sektor pertambangan yang ada di wilayah sungai, sehingga IKA bisa mencapai target.

Proses peningkatan mutu pengelolaan limbah itu bisa berjalan produktif karena berdasarkan Undang-undang Cipta Kerja perusahaan pertambangan wajib menggunakan pendekatan berbasis teknologi.

“Dari sini tentu diharapkan adanya pengawasan yang lebih baik lagi ke depannya,” kata dia. 

Baca juga: Limbah Kotoran Dibuang di Kebun Sawit dekat Pemukiman, Bau Busuk Tercium Ratusan Meter, Sungai Tercemar

Yular mencontohkan, realisasi peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang keseluruhan sudah di atas target yakni 62,04 menjadi 69,70 pada 2021.

Peneliti Hidrolik dan Lingkungan Universitas Bina Darma Palembang Prof Dato Achmad Syarifuddin mengatakan, dari beberapa penelitian kualitas air sungai yang ada di wilayah pertambangan seperti di Kabupaten Muara Enim, kandungan kimia air sungai mengalami peningkatan yang cukup signifikan ketika melintasi aktivitas tambang batubara.

“Penurunan kualitas air Sungai Enim cenderung meningkat secara signifikan akibat adanya kegiatan industri pertambangan batubara sehingga berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat,” kata dia.

Baca juga: Menguak Keluh Kesah Warga Mentawir Kaltim akibat Air Sungai Tercemar Bekas Galian Tambang

Menurutnya, perbaikan kualitas lingkungan hidup utamanya sungai membutuhkan keseriusan dari seluruh instansi terkait, terutama, oleh lembaga pengawasan dalam memberikan sanksi.

Tujuannya, pelaku usaha di industri pertambangan dapat lebih memperhatikan kondisi air sungai.

“Ini butuh keseriusan bersama seluruh masyarakat juga diharapkan dapat turut berkontribusi dalam hal pengawasan kualitas air sungai ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com