Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan di Magetan Mati, Diduga Sungai Tercemar Limbah Pabrik Tahu

Kompas.com - 14/05/2019, 13:44 WIB
Sukoco,
Rachmawati

Tim Redaksi

MAGETAN,KOMPAS.com - Ribuan ikan di Sungai Indon, Desa Tladan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ditemukan mati sejak dua hari terakhir.

Kepala Desa Tladan Puguh Kariyanto mengatakan, matinya ribuan ikan di sungai diduga karena pencemaran sungai oleh limbah pabrik tahu. Air sungai yang sering dimanfaatkan oleh warga tersebut tiba-tiba menjadi kotor dan mengeluarkan bau menyengat.

“ Airnya keruh dan bau. Ikan-ikannya ya mati. Mulai ada limbah orang kebingungan. Kadang yang nggak punya sumur mau mandi di mana lagi. La wong buat belik (sumur dekat sungai) juga gatal,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/05/2019).

Baca juga: Curug Dago yang Tercemar Kotoran Sapi Ancam Keberadaan Prasasti Raja Thailand

Puguh menambahkan, matinya ribuan ikan di sungai di desanya bukan hanya terjadi sekali, namun juga terjadi bebera tahun lalu. Saat itu, hasil rembuk dengan pemeritah daerah, pabrik tahu yang berada di Desa Ngunut dilarang membuang limbah ke sungai yang mengalir ke Desa Tladan.

"Dulu dimusyawarahkan kalau buang limbah tidak boleh di desa lain. Kayaknya yang dibuang ke sungai ini yang sudah punya ijin. Mentang-mentang sudah ijin,” jelasnya.

Puguh mengaku telah menyampaikan laporan tersebut via Whatsapp kepada Bupati Magetan, Suprawoto. “ Saya sampaikan langsung kepada pak Bupati. Rencanan hari ini pak camat mau turun,” katanya.

Selain pencemaran di Sungai Indon, pencemaran juga terjadi di Sungai Gandong yang diduga disebabkan oleh limbah pabrik kulit Lingkungan Industri Kecil (LIK).

Baca juga: Berapa Perusahaan sampai Pengadilan Gara-gara Pencemaran Lingkungan?

Rudi, LSM Swastika yang bergerak di isu lingkungan, kepada Kompas.com mengatakan, LIK yang berada di bawah pengelolan pemerintah Provinsi Jawa Timur harusnya ditutup sementara karena dianggap mencemari Sungai Gandong Magetan.

"Tutup dulu sampai semua persyaratan baik laporan yang enam bulan sekali, dan uji lab itu betul-betul berjalan dengan benar sesuai undang undang. Selama ini pengelola LIK tidak pernah membuat laporan lab enam bulan sesuai dengan Undang Undang No 32 tahun 2009,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan masih belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut. “ Bapak lagi istirahat, “ ujar salah satu staff kantor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com