PURBALINGGA, KOMPAS.com- Pandemi Covid-19 memaksa seluruh sektor perekonomian rakyat lekas beradaptasi dengan era transisi digital.
Ketika upaya pengendalian wabah makin mempersempit ruang gerak, beragam inovasi usaha rintisan atau startup dari anak-anak muda justru lahir meretas persoalan.
Di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, misalnya, belanja kebutuhan dapur kini bisa dilakukan hanya melalui aplikasi dari ponsel pintar.
Baca juga: Bisnis Jamu Buat Musisi Asal Magelang Bertahan di Tengah Pandemi
Para ibu rumah tangga sudah tidak perlu lagi repot kulak sayur hingga bumbu racik ke pasar tradisional.
Cukup unduh aplikasi "Beceran", maka ada sekitar 400 pilihan item produk yang bisa dipesan-antarkan sebagai bahan masakan sehat untuk keluarga tercinta.
Aplikasi Beceran sendiri diciptakan oleh pemuda lokal bernama Ikrom Ainun (28).
Pria yang akrab disapa Ikrom ini menggagas Beceran karena terinspirasi dari pengalaman pribadinya sebagai keluarga muda.
“Saat istri saya baru melahirkan anak kembar, kami agak kerepotan untuk belanja kebutuhan sehari-hari di pasar. Saya pikir, apa yang saya rasakan ini mungkin juga dialami oleh keluarga muda lainnya,” katanya saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Tutup Selama PPKM, Ini Cara Lembang Park and Zoo Bertahan di Tengah Pandemi
Berangkat dari keresahan itu, Ikrom mulai mematangkan konsep aplikasi belanja pasar berbasis daring di kotanya. Jenama Beceran diambil dari bahasa daerah "becer" yang artinya belanja.
Gagasan Beceran semakin menemukan bentuknya pada awal tahun 2020. Ketika virus corona mulai menyelimuti masyarakat dengan ketakutan, Ikrom justru melihatnya sebagai peluang.
"Waktu ada kasus Covid-19 pertama di Purbalingga, orang-orang pada paranoid, lockdown di sana-sini. Tapi saya malah berpikir jika saat itu adalah momentum untuk meluncurkan aplikasi Beceran," ujarnya.