Kehadiran Beceran dan jujag-jujug semakin mempermudah masyarakat Kabupaten Purbalingga dalam berbelanja kebutuhan dapur.
Dari data yang diperoleh Kompas.com, sekitar 70 persen pengguna aplikasi Beceran adalah keluarga muda berusia 22-40 tahun.
Salah satu pengguna aplikasi beceran adalah Rizki Febriani (32) warga Bilangan Wirayuda, Kelurahan Purbalingga Kidul.
Baca juga: Berawal dari Anggrek Ditemukan di Hutan, Andarias Punya Usaha Beromzet Ratusan Juta Rupiah
Puan yang akrab disapa Kiki tersebut memanfaatkan Beceran bukan hanya untuk belanja kebutuhan keluarga saja namun juga untuk kedai daging panggangnya, Silver Barbeque.
“Belanja pakai Beceran sangat praktis ya, saya tidak perlu repot-repot ke pasar. Terus kadang harganya lebih murah dari penjual eceran di warung-warung,” katanya.
Perubahan perilaku belanja yang dilakukan Kiki adalah representasi dari ratusan ibu-ibu muda di Kota Perwira.
Akselerasi sistem transaksi pasar yang dilakukan oleh Beceran dan jujag-jujug adalah salah satu upaya menuju transisi digital.
Baca juga: Nekat Buka Usaha Pinjol Ilegal, Izin Koperasi Simpan Pinjam Terancam Dicabut
Faktanya, Covid-19 tak hanya bersifat mematikan namun juga menghidupkan. Beragam inovasi yang tercetus dari anak-anak muda selama pandemi membuka simpul-simpul kemajuan.
Saat stagnasi ekonomi konvensional telah digeser oleh dominasi perangkat virtual, maka saatnya mengucapkan selamat datang pada era ‘new normal’.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.