Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Makassar Potong Anggaran “Senang-Senang Pegawai” Sebesar Rp 680 Miliar

Kompas.com - 15/09/2021, 14:12 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengoreksi sejumlah pos belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan yang dianggap dana “senang-senang pegawai” mencapai Rp 680 miliar.

Danny Pomanto mengungkapkan, anggaran yang dipotong dalam APBD Perubahan berupa anggaran belanja bahan bakar sekitar Rp 100 miliar, anggaran pembelian Alat Tulis Kantor (ATK), anggaran belanja makan dan minum pegawai hingga Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sekitar Rp 100 miliar, anggaran gaji Pegawai Kontrak mencapai Rp 500 miliar,

“Pemotongan anggaran ada sekitar Rp 680 Miliar itu terdiri dari beberapa pos belanja. Sebenarnya pemotongan anggaran itu rasionalisasi, karena banyak yang tidak rasional,” kata Danny, Rabu (15/9/2021). 

Baca juga: Balai Kota Makassar Dibobol Maling, Ada Kejanggalan yang Terungkap

Danny Pomanto mencontoh hitungan tentang bahan bakar kendaraan dihitung dengan jumlah kendaraan sudah 20 tahun sampai sekarang.

Kendaraan ada dalam daftar anggaran, tapi tidak ada dalam operasional.

“Kendaraan operasional cuma 4.000 lebih kendaraan, tapi cuma berapa yang beroperasi. Jadi anggaran kendaraan dinas kita potong biayanya termasuk kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar dari segi BBM dan bengkelnya,” katanya

Menurut Danny Pomanto, pemotongan anggaran ini merupakan anggaran untuk senang-senang pegawai. Selama ini, anggaran setiap kendaraan dinas mencapai 10 liter per hari.

“Masa sampai 10 liter per hari setiap kendaraan, kan tidak masuk di akal. Saya hitung 7 liter per hari saja, sudah sangat luar biasa,” jelasnya. 

Baca juga: Wali Kota Makassar Sayangkan Balai Kota Dibobol 2 Bulan Lalu tapi Baru Dilaporkan

Pemotongan anggaran selanjutnya, sambung Danny Pomanto, anggaran pembelian Alat Tulis Kantor (ATK), anggaran belanja makan dan minum pegawai hingga Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sekitar Rp 100 miliar.

“Banyak anggaran yang tidak masuk akal, termasuk anggaran makan minum pegawai. Itu SKPD jika dibagi dengan jumlah pegawainya dibagi setiap hari, makan minum itu sepanjang tahun kerjanya. Kan tidak masuk akan," sebut Danny.

"Seperti juga anggaran TPP ditingkatkan, tapi kinerja rendah. Itu saya potong juga anggarannya, masa orang duduk-duduk di warung kopi sambil merokok-rokok dapat TPP,” sambungnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com