SAMARINDA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam 14 desa dari 4 kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sudah mulai surut.
"Ada desa yang sudah kering tinggal sebagian saja yang tergenang di kolong rumah," kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Sebelumnya, pada Minggu (16/5/2021), ketinggian air diperkirakan mencapai satu sampai dua meter.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, 14 Desa di Berau Kaltim Terendam Banjir hingga 2 Meter
Di hari yang sama, tanggul penahan banjir milik salah satu perusahaan batubara di wilayah itu juga jebol.
Alhasil, enam desa yang ada di sekitar situ menerima luapan air tak sedikit.
Berdasarkan laporan BPBD Berau, enam desa ini terparah dalam peristiwa banjir Berau.
Thamrin menuturkan, rata-rata desa yang ada di hulu Sungai Kelay dan Sungai Segah sudah tak ada genangan. Karena lintasan air dari hulu menuju hilir.
"Hanya beberapa jam saja sudah kering. Hanya ternak, tanaman padi mereka yang banyak hanyut. Mereka sedang membersihkan sisa-sisa lumpur," tutur Thamrin.
Sementara untuk desa-desa yang berada di hilir sungai butuh berhari-hari untuk surut genangan.
Baca juga: Sungai Meluap, 5 Kecamatan di Aceh Dilanda Banjir
Saat ini genangan air sudah tak seberapa dalam, namun warga belum bisa beraktivitas seperti biasanya.
Temuan lapangan, warga kekurangan pasokan air bersih. Biasanya, kata Thamrin, warga mengonsumsi air sungai, disedot pakai pompa air atau Alkon.
Tapi banyak mesin pompa tidak berfungsi karena terendam banjir. Selain itu, kondisi air sungai juga masih keruh pasca-banjir.
"Saat ini kita masih drop air bersih. Termasuk sembako," bebernya.
Untuk suplai air bersih, BPBD Berau bersama tim relawan menyiapkan beberapa tandon untuk penampungan air bersih.
Tandon itu diletakkan di beberapa titik agar mudah diakses warga.