TAKALAR, KOMPAS.com- Ratusan warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mendatangi lokasi penambangan pasir lantaran dinilai menjadi penyebab sawah dan sumur menjadi kering.
Warga yang datang ke lokasi penambangan pasir pada Senin (8/6/2020) sekitar 10.00 Wita, berasal dari Dusun Kalukuang, Dusun Bontojai dan Dusun Salewatang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
Mereka datang membawa spanduk protes dan menuntut tambang pasir itu ditutup.
Baca juga: Mereka yang Pulihkan Ekologi di Tengah Kepungan Tambang
"Sejak tambang ini beroperasi hampir satu tahun lebih sumur dan sawah di sini kering padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Baharuddin, salah seorang warga yang berdemonstrasi.
Saat tiba di lokasi, warga hanya menemukan sejumlah alat berat yang ditinggal oleh penambang.
Emosi warga nyaris tidak terbendung sebelum akhirnya aparat gabungan bersama Pemerintah Kabupaten Takalar tiba di lokasi untuk meredam.
Pemerintah Kabupaten Takalar berencana menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) terkait aktivitas penambangan pasir tersebut.
Baca juga: Walhi Minta Polisi Bebaskan Nelayan Penolak Tambang Pasir di Lampung
"Kami akan segera menggelar rapat bersama seluruh Forkopimda dan akan menindaklanjuti ke pemerintah provinsi sebab kebijakannya ada pada pemerintah provinsi" kata Wakil Bupati Takalar, Ahmad Daeng Sere, di tengah kerumunan warga.