Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sebabkan Sawah dan Sumur Kering, Warga Minta Tambang Pasir Ditutup

Kompas.com - 08/06/2020, 19:07 WIB
Abdul Haq ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TAKALAR, KOMPAS.com- Ratusan warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mendatangi lokasi penambangan pasir lantaran dinilai menjadi penyebab sawah dan sumur menjadi kering.

Warga yang datang ke lokasi penambangan pasir pada Senin (8/6/2020) sekitar 10.00 Wita, berasal dari Dusun Kalukuang, Dusun Bontojai dan Dusun Salewatang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.

Mereka datang membawa spanduk protes dan menuntut tambang pasir itu ditutup.

Baca juga: Mereka yang Pulihkan Ekologi di Tengah Kepungan Tambang

"Sejak tambang ini beroperasi hampir satu  tahun lebih sumur dan sawah di sini kering padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Baharuddin, salah seorang warga yang berdemonstrasi.

Saat tiba di lokasi, warga hanya menemukan sejumlah alat berat yang ditinggal oleh penambang.

Ratusan warga di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengguruduk lokasi tambang lantaran dinilai mengakibatkan sawah dan sumur warga mengering. Senin, (8/6/2020).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Ratusan warga di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengguruduk lokasi tambang lantaran dinilai mengakibatkan sawah dan sumur warga mengering. Senin, (8/6/2020).

Emosi warga nyaris tidak terbendung sebelum akhirnya aparat gabungan bersama Pemerintah Kabupaten Takalar tiba di lokasi untuk meredam.

Pemerintah Kabupaten Takalar berencana menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) terkait aktivitas penambangan pasir tersebut.

Baca juga: Walhi Minta Polisi Bebaskan Nelayan Penolak Tambang Pasir di Lampung

"Kami akan segera menggelar rapat bersama seluruh Forkopimda dan akan menindaklanjuti ke pemerintah provinsi sebab kebijakannya ada pada pemerintah provinsi" kata Wakil Bupati Takalar, Ahmad Daeng Sere, di tengah kerumunan warga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com