Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2019, 11:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mendorong seluruh hotel di provinsi berbasis kepulauan itu untuk menyediakan kopi asli NTT bukan kopi dari luar NTT.

Dorongan itu disampaikan Viktor, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Festival Kopi yang digelar di Lantai 18 Hotel Aston Kota Kupang, Sabtu (30/3/2019) malam.

Viktor pun mengaku bangga, kopi asal NTT, terkenal hingga ke luar negeri.

"Saya bangga karena kopi kita sangat terkenal, karena itu saya mendorong agar kopi-kopi asli NTT ini kopi apa saja, yang penting dari NTT harus disiapkan di seluruh hotel di NTT," tegas Viktor.

Baca juga: Gubernur Viktor Desak Pemerintah Pusat Limpahkan Pengelolaan TN Komodo ke NTT

Viktor mengatakan, beberapa waktu lalu, ketika dia berada di Paris, Prancis, diumumkan kalau Kopi Manggarai mendapatkan predikat kopi terbaik dengan peringkat pertama di dunia.

Hal itu lanjut Viktor, justru berbanding terbalik dengan warga NTT.

"Kita di sini, ketika orang bertamu malah disuguhi kopi kapal api, kopi tugu buaya dan lainnya yang bukan kopi asli NTT. Menurut saya ini hal yg aneh bukan," ucap Viktor.

Baca juga: 6 Komodo Hasil Selundupan Akan Dilepasliarkan ke NTT

Kebijakan itu kata Viktor, bukan hanya di hotel saja, tapi juga di cafe dan restoran yang ada di NTT. Bahkan di sejumlah instansi pemerintah, BUMN hingga maskapai penerbangan, wajib menyajikan kopi khas NTT.

Warga NTT, kata Viktor, harus bangga, karena kopi di NTT mempunyai cita rasa yang sangat luar biasa. Kopi di NTT yang memiliki keunggulan itu sebut Viktor, berasal dari Manggarai Raya, Bajawa, Sumba, Alor hingga Timor.

"Tentu saya juga mendorong seluruh instansi pemerintah. Intinya tidak boleh menyiapkan kopi yang bukan asli NTT, saat rapat,"ujar mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Targetkan NTT Sumbang 1 Juta Ton Garam untuk Kebutuhan Nasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com