Kompleks Lokalisasi Prostitusi GBL Siap Menerima PSK Dolly

Salah seorang PSK Gambirlangi (GBL), Argi, mengaku hingga kini ia belum mendengar ada rekan seprofesinya dari Dolly yang pindah ke GBL. Namun, jika ada di antara mereka yang mengadu nasib di GBL, Argi mengaku tak menjadi masalah.

"Yang namanya rezeki tidak akan lari ke mana. Namun di GBL ini sekarang sudah sepi. Sehari bisa menerima 2 tamu itu sudah baik,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di kompleks lokalisasi prostitusi GBL, Kamis (19/6/2014).

Ditanya soal tarif sekali kencan, Argi menyebutkan Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per jam. Uang itu nantinya dipotong Rp 20.000 untuk sewa kamar. Pria yang biasa mengencaninya adalah pelanggan tetap. “Kebanyakan pelanggan. Jarang tamu baru yang datang kemudian 'memakai' saya,” akunya.

Ditanya soal penutupan Dolly di Surabaya, Argi tak terlalu memedulikan. Ia pun menyatakan siap bila nantinya penutupan itu berlaku di GBL. Namun ia berharap pemerintah bertanggung jawab dengan menyediakan pekerjaan alternatif.

“Kalau mau menutup GBL, pemerintah harus bisa mencarikan kerja kami,” harapnya.

Sementara itu, salah satu pengurus kompleks lokalisasi prostitusi GBL, Sugito, mengatakan, pihaknya tidak akan mempersoalkan bila ada PSK Dolly yang pindah ke GBL asalkan PSK itu bersedia memenuhi syarat-syarat tertentu, salah satunya sehat.