Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan Tambang Emas Ilegal di Kebumen, Kedalaman 28 Meter dan Bercabang 2

Kompas.com - 02/07/2024, 20:32 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Masyarakat di Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah, baru-baru ini digegerkan dengan penemuan tambang emas ilegal di wilayahnya.

Tambang emas ilegal tersebut berada dalam sebuah gubuk di tengah di sebuah lahan warga. Di sekitarnya terdapat perkebunan pepaya yang lokasinya tak jauh dari perkampungan warga.

Gubuk berukuran sekitar 10x5 meter akan tersamar dengan pohon-pohon di sekitarnya. Bahkan, warga sekitar pun tak menduga jika gubuk beratapkan asbes tersebut adalah tambang emas ilegal.

Baca juga: Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

"Sepintas terlihat lokasinya mirip seperti yang di Ajibarang Banyumas, tapi di sini sumur berada di dalam rumah. Mungkin, untuk mengelabui orang, biar enggak terlihat kalau ada penambangan. Tahunya rumah buat istirahat," kata Kanit II Tipidter Polres Kebumen, Iptu Axel Rizky, saat dikonfirmasi Selasa (2/7/2024).

Di lokasi tambang, polisi menemukan lubang sedalam 28 meter untuk menggali material emas yang terkandung di dalamnya.

Di kedalaman lubang tambang tersebut juga bercabang di dua sisinya yakni 25 meter dan 7 meter.

Saat penggrebekan pada Rabu (24/6/2024), petugas mendapati para pekerja tambang ilegal tengah beristirahat.

Kemudian, polisi pun meminta para pekerja untuk menunjukan proses penambangan emas ilegal tersebut.

"Pada saat kita datang, mereka sedang beristirahat namun setelah itu kita minta mereka untuk menjelaskan satu persatu terkait tentang mekanisme pengambilan emas dari dalam seperti apa," ungkap dia.

Baca juga: Tambang Emas di Dalam Gubuk Sudah Beroperasi 7 Bulan, Pekerjanya dari Luar Desa

Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa karung berisi material hasil tambang yang diduga mengandung emas, hasil material tambang yang sudah diolah, satu set mesin sepeda motor, tabung las, satu set alat las, gelas ukur, dua alat metal detector, serta alat pengukur kadar PH air.

Dari pengungkapan kasus tersebut, Satreskrim Polres Kebumen juga akan menggandeng ahli, untuk memeriksa batuan yang diduga mengandung emas.

"Kita juga akan periksakan ke ahli terkait barang bukti yang diduga bahan mentah emas," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

Regional
Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Regional
Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Regional
Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Regional
Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Regional
Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Regional
Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Regional
Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Regional
Anak Anggota DPRD Kupang Divonis 10 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Waria

Anak Anggota DPRD Kupang Divonis 10 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Waria

Regional
Danau Kaco di Jambi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Cara Menuju

Danau Kaco di Jambi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Cara Menuju

Regional
Warga Temukan Bayi Orangutan Tersesat di Kayong Utara, Alami Demam dan Dehidrasi

Warga Temukan Bayi Orangutan Tersesat di Kayong Utara, Alami Demam dan Dehidrasi

Regional
Hujan Deras 2 Jam, Alun-alun dan Perkantoran di Lingkungan Pemkab Lebak Kebanjiran

Hujan Deras 2 Jam, Alun-alun dan Perkantoran di Lingkungan Pemkab Lebak Kebanjiran

Regional
Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Ungkap Peredaran 3 Kg Sabu di Tebing Tinggi

Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Ungkap Peredaran 3 Kg Sabu di Tebing Tinggi

Regional
Terlambat Divaksin, 3 Warga Sumbawa NTB Meninggal Digigit Anjing Rabies

Terlambat Divaksin, 3 Warga Sumbawa NTB Meninggal Digigit Anjing Rabies

Regional
4 Saksi dari Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Diperiksa Buntut Kematian Santriwati

4 Saksi dari Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Diperiksa Buntut Kematian Santriwati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com