KEBUMEN, KOMPAS.com - Masyarakat di Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah, baru-baru ini digegerkan dengan penemuan tambang emas ilegal di wilayahnya.
Tambang emas ilegal tersebut berada dalam sebuah gubuk di tengah di sebuah lahan warga. Di sekitarnya terdapat perkebunan pepaya yang lokasinya tak jauh dari perkampungan warga.
Gubuk berukuran sekitar 10x5 meter akan tersamar dengan pohon-pohon di sekitarnya. Bahkan, warga sekitar pun tak menduga jika gubuk beratapkan asbes tersebut adalah tambang emas ilegal.
Baca juga: Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa
"Sepintas terlihat lokasinya mirip seperti yang di Ajibarang Banyumas, tapi di sini sumur berada di dalam rumah. Mungkin, untuk mengelabui orang, biar enggak terlihat kalau ada penambangan. Tahunya rumah buat istirahat," kata Kanit II Tipidter Polres Kebumen, Iptu Axel Rizky, saat dikonfirmasi Selasa (2/7/2024).
Di lokasi tambang, polisi menemukan lubang sedalam 28 meter untuk menggali material emas yang terkandung di dalamnya.
Di kedalaman lubang tambang tersebut juga bercabang di dua sisinya yakni 25 meter dan 7 meter.
Saat penggrebekan pada Rabu (24/6/2024), petugas mendapati para pekerja tambang ilegal tengah beristirahat.
Kemudian, polisi pun meminta para pekerja untuk menunjukan proses penambangan emas ilegal tersebut.
"Pada saat kita datang, mereka sedang beristirahat namun setelah itu kita minta mereka untuk menjelaskan satu persatu terkait tentang mekanisme pengambilan emas dari dalam seperti apa," ungkap dia.
Baca juga: Tambang Emas di Dalam Gubuk Sudah Beroperasi 7 Bulan, Pekerjanya dari Luar Desa
Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa karung berisi material hasil tambang yang diduga mengandung emas, hasil material tambang yang sudah diolah, satu set mesin sepeda motor, tabung las, satu set alat las, gelas ukur, dua alat metal detector, serta alat pengukur kadar PH air.
Dari pengungkapan kasus tersebut, Satreskrim Polres Kebumen juga akan menggandeng ahli, untuk memeriksa batuan yang diduga mengandung emas.
"Kita juga akan periksakan ke ahli terkait barang bukti yang diduga bahan mentah emas," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.