PEMALANG, KOMPAS.com- Peliknya penanganan sampah dari hulu ke hilir di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah hingga kini masih belum tertangani dengan baik.
Namun pada komunitas Pemalang Bergerak, sampah plastik dapat disulap menjadi paving block yang memiliki nilai jual tinggi.
Baca juga: Penduduk IKN Hasilkan Sampah 250 Ton Per Hari, Ini Penanganannya
Dalam upaya itu, Ketua Pemuda Pemalang bergerak, Farras Alam Majid, mengajak semua pihak untuk berperan serta mengatasi masalah sampah terutama sampah plastik yang terus meningkat.
"Kami dengan senang hati mengumumkan kegiatan mengolah sampah plastik menjadi paving block, dan ini nyata bisa diolah dan menjadi pendapatan masyarakat," ujar Farras usai menggelar deklarasi dimulainya pengolah sampah plastik menjadi paving block di Desa Asemdoyong, Minggu (30/6/2024).
Menurutnya, pengolahan sampah plastik dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan dan mengurangi beban muatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Untuk mengetahui cara merubah sampah plastik menjadi paving block, Ketua Pemuda Pemalang Bergerak mengundang mentor lingkungan, Intan Usading Tyas untuk menjelaskan pentingnya mengolah sampah plastik menjadi barang berguna seperti paving block.
Hal itu sangat berkontribusi pada pengurangan sampah dan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Pemalang.
Menurut Tyas, proses pengolahan sampa menjadi paving block adalah dengan mencampurkan sampah plastik dengan oli. Tahap berikutnya yaitu memanaskan dan ditambah dengan pasir.
Terakhir dari penjelasan Tyas, hasil penambahan pasir tersebut dicetak dan kemudian menjadi sebuah paving block.
Baca juga: Peduli Lingkungan, Pemuda Bantul Ubah Sampah Menjadi Maggot dan Produk Bernilai
"Manfaatkan ekonomi kreatif yang kini berkembang pesat dan sedang gencar didorong oleh negara, tentu akan sangat sejalan dengan kegiatan pengolahan sampah plastik yang dapat menambah opsi sektor ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pengolahan sampah tercermin dari mulai dimasifkannya kebiasaan untuk memilah sampah sesuai kategorinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.