Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Semarang Beri Stimulan Rp 1 Juta bagi Lelaki yang Ikuti KB Vasektomi

Kompas.com - 30/06/2024, 11:16 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Program keluarga berencana (KB) laki-laki dengan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi disebut sepi peminat. Capaiannya hanya 3 persen secara nasional.

Permasalahan KB itu disebut Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu sebagai salah satu tantangan untuk pembangunan keluarga berkualitas di Kota Semarang.

Baca juga: KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

"Kalau umpamanya KB, ada yang suami tidak mau. Pokoknya buat anak terus saja. Ini suatu tantangan. Hal-hal seperti ini yang harus diedukasi atau perlu treatment khusus," tegas Ita usai peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024).

Padahal dia menilai program KB menjadi tanggung jawab pasangan suami istri, bukan dibebankan kepada istri saja.

Stimulan Rp 1 juta

Mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi KB laki-laki di daerahnya, Pemkot Semarang memberi stimulan berupa uang tunai Rp 1 juta bagi laki-laki yang melakukan KB vasektomi.

"Iya, kalau di Semarang dapat stimulan kalau vasektomi. Sudah lama, sampai sekarang reward-nya masih (berjalan)," bebernya.

Besaran stimulan yang diterapkan Pemkot Semarang disebut jauh lebih besar dari BKKBN. Dengan begitu, dia berharap kaum laki-laki lebih tertarik dan memiliki kesadaran untuk melakukan program KB.

"Kalau BKKBN cuma dapat Rp 300.000 kalau Kota Semarang Rp 1 juta," ungkap Ita.

Baca juga: Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Melansir laman resmi DP3AP2KB Kota Surakarta, vasektomi juga dikenal dengan Metode Operasi Pria (MOP).

Vasektomi ini dilakukan dengan menjalani prosedur operasi dengan memotong vas deferes yakni saluran tabung kevil di dalam skortum yang membawa sperma dari testikel menuju penis.

Metode ini disebut bersifat permanen namun diklaim tidak menghalangi pria mengalami orgasme atau ejakulasi.

Baca juga: Selain Stunting, Kepala BKKBN Dorong Penyuluh Keluarga Berencana Peduli Kesehatan Jiwa

Stunting

Ita mengatakan tantangan selain KB yakni pencegahan dan penanganan stunting. Terlebih bila orangtua tidak mau terbuka dengan pola asuh anaknya.

"Yang utama adalah ketika orangtua tidak mau terbuka, itu yang susah. Karena kalau terbuka kita pasti tahu intervensinya apa. Umpamanya jika ada anak stunting atau remaja anemia yang tidak mau minum tabletnya, ya bagaimana harus minum," jelasnya.

Akhirnya, Pemkot Semarang menginisiasi Pelayanan dan Edukasi Kesehatan Pelajar Terpadu Kota Semarang (Piterpan). Pemda melakukan kegiatan berkeliling sekolah untuk makan bersama dan minum tablet penambah darah bagi remaja putri.

"Jadi semuanya makan bersama langsung minum bareng-bareng di depan kita semua. Ini juga edukasi terhadap guru-guru, kalau minum pil itu bareng-bareng di kelas, mungkin pas barengan terbuka di tempat seperti ini," tandas Ita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Digugat Paslon Independen ke Bawaslu, Ini Jawaban KPU Sikka

Digugat Paslon Independen ke Bawaslu, Ini Jawaban KPU Sikka

Regional
Dilepasliarkan, Penyu Hijau Hasil Perburuan Liar di Pulau Banyak

Dilepasliarkan, Penyu Hijau Hasil Perburuan Liar di Pulau Banyak

Regional
Cegah Judi Online, Polda NTT Gelar Pemeriksaan Ponsel Personel

Cegah Judi Online, Polda NTT Gelar Pemeriksaan Ponsel Personel

Regional
7 Orang Dinyatakan Lulus Calon Taruna Akpol dari Polda Papua Barat, Satu Orang Calon Polwan

7 Orang Dinyatakan Lulus Calon Taruna Akpol dari Polda Papua Barat, Satu Orang Calon Polwan

Regional
Deretan Nama Bakal Calon Gubernur NTT: Ada Politisi, Jenderal TNI dan Purnawirawan Polri

Deretan Nama Bakal Calon Gubernur NTT: Ada Politisi, Jenderal TNI dan Purnawirawan Polri

Regional
Ramai Dugaan Piagam Palsu dalam PPDB SMA, Kadisdik Kota Semarang Siapkan Evaluasi Internal

Ramai Dugaan Piagam Palsu dalam PPDB SMA, Kadisdik Kota Semarang Siapkan Evaluasi Internal

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
12 SMP Negeri di Purworejo Kekurangan Murid, Mana Saja?

12 SMP Negeri di Purworejo Kekurangan Murid, Mana Saja?

Regional
Buat Resah, Buaya Muara 5 Meter Berhasil Ditangkap Warga di Lampung Selatan

Buat Resah, Buaya Muara 5 Meter Berhasil Ditangkap Warga di Lampung Selatan

Regional
Hingga Juni 2024, 225 Anak di Blora Ajukan Dispensasi Kawin, Apa Alasannya?

Hingga Juni 2024, 225 Anak di Blora Ajukan Dispensasi Kawin, Apa Alasannya?

Regional
Polisi Buru 1 Pelaku Pemerkosa Remaja di Flores Timur

Polisi Buru 1 Pelaku Pemerkosa Remaja di Flores Timur

Regional
Misteri Mayat Terapung di Waduk Wadaslintang Terungkap, Korban Dibunuh Suaminya Sendiri

Misteri Mayat Terapung di Waduk Wadaslintang Terungkap, Korban Dibunuh Suaminya Sendiri

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com