Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Tutup Kelas Bekas WC, Kepsek SD di Kampar Diminta Ajukan Proporsal CSR ke Pertamina

Kompas.com - 15/06/2024, 12:32 WIB
Idon Tanjung,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ruangan kelas bekas WC yang dijadikan tempat belajar anak murid SDN 002 Tanjung Kecamatan, Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, akhirnya ditutup. Pihak sekolah juga diminta mengajukan proposal CSR ke Pertamina jika ingin cepat dibangun kelas. 

Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi mengaku diperintahkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kampar, Aidil, untuk menutup ruang kelas tersebut.

Baca juga: Pj Bupati Janji Siswa SD di Kampar Tak Akan Lagi Belajar di Bekas WC

"Kemarin Pak Kadis sudah turun mengecek kelas bekas WC itu. Pak Kadis minta untuk sementara ini tolonglah ditutup ruangan tersebut. 'malu saya' katanya. Jadi, sekarang ruangan itu sudah kami tutup," sebut Apriwardi saat diwawancarai wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu (15/6/2024).

Saat ini, kata dia, sebanyak 18 orang murid yang belajar di ruang bekas WC itu, dilakukan secara paralel. Proses belajar mengajar dibagi menjadi dua shift, pagi dan siang.

"Sebelum dana untuk pembangunan kelas baru turun, sekarang anak-anak kelas 1 A dan 1 B bergantian masuk pagi dan siang," kata Apriwardi.

Di samping itu, Apriwardi juga diminta untuk mengajukan proposal ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk mendapatkan dana Corporate Social Responsibility atau CSR.

"Kami diminta untuk antarkan proposal ke Pertamina Hulu Rokan untuk mendapatkan CSR. Katanya kalau mau cepat bangun kelas baru tahun ini, itulah langkahnya," beber Apriwardi.

Apriwardi menyebut, dirinya sempat memperlihatkan kondisi kelas bekas WC kepada Kadis Pendidikan.

"Saya lihatkan kemarin kondisi kelas itu k Pak Kadis. Saya bilang ini memang bekas WC, pak. Bangunannya sudah lama. Atapnya sudah mulai keropos, plafonnya tidak ada," ujar Apriwardi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah ruangan belajar murid di Sekolah Dasar (SD) Negeri 002 di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sangat memperihatinkan.

Bagaimana tidak, ruang tempat belajar anak-anak ini merupakan bekas bangunan water closet atau WC.

Kondisi bangunan yang tak layak pakai. Atapnya pun sudah berkarat dan mulai keropos.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi mengungkapkan bahwa bangunan bekas WC itu sudah lama digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

"Sudah lima tahun anak-anak belajar di situ. Itu ruang belajar murid kelas satu," ungkap Apriwardi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2024) malam.

Baca juga: Ramai Diberitakan Murid SD di Kampar Belajar di Kelas Bekas WC, Kepala Sekolah Dipanggil Kepala Dinas

Dia menyebut, bangunan yang jauh dari kata layak tersebut diisi sebanyak 18 orang murid. Kondisi ini diakibatkan karena kurangnya ruang untuk belajar anak-anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com