PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebuah ruangan belajar murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sangat memperihatinkan.
Bagaimana tidak, ruang tempat belajar anak-anak ini merupakan bekas bangunan water closet atau WC.
Kondisi bangunan tersebut tak layak pakai. Atapnya pun sudah berkarat dan mulai keropos.
Baca juga: Murid SD di Indramayu Ditendang dan Ditelanjangi Temannya, Guru: Korban Awalnya Ejek Pelaku
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi ketika diwawancarai Kompas.com mengungkapkan, bangunan bekas WC itu sudah lama digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Sudah lima tahun anak-anak belajar di situ. Itu ruang belajar murid kelas satu," ungkap Apriwardi melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2024) malam.
Baca juga: Keracunan Massal Murid SD di Bandung Barat, 7 Siswa Dilarikan ke Puskesmas
Dia menyebut, bangunan yang jauh dari kata layak tersebut diisi 18 murid. Kondisi ini diakibatkan kurangnya ruang untuk belajar anak-anak.
"SDN 002 ini cuma ada 9 kelas. Muridnya ada 223 orang. Karena kekurangan ruangan, jadi terpaksa bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak. Di ruangan ini ada 18 orang murid," kata Apriwardi.
Dia menjelaskan, dulunya bangunan berukuran 4x6 berdinding beton dan berfungsi sebagai gudang.
Namun, kini disulap menjadi tempat belajar belasan murid karena kekurangan kelas. Selain kelas, mereka tak mempunyai ruang guru.
"Guru di sini ada 22 orang. Sekarang ruangan guru dipakai untuk belajar anak-anak, jadi ruangan kami di pustaka. Lokasinya sempit," sebut Apriwardi.
Lebih jauh, Apriwardi mengatakan, sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar untuk penambahan ruang kelas.
Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak kunjung dikabulkan.
"Sudah dua kali kami masukkan proposal ke dinas (Dinas Pendidikan Kampar) tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil," tutur Apriwardi.
Karena itu dia berharap pemerintah dapat menambah ruang belajar murid.
"Ya, harapan kami kepada pemerintah agar tahun ini dapat menambah ruang kelas murid dan ruangan untuk guru," tambah Apriwardi.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Kampar, Aidil, namun nomor yang dituju tidak aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.