Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Fakta Tragedi Dokter Tewas Kecelakaan Usai Dituduh Maling di Jambi

Kompas.com - 03/04/2024, 13:03 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

Jarak tempuhnya hampir satu jam. Terkait kasus ini, anggota tidak bersalah, karena polisi memiliki kewenangan untuk menghentikan orang apabila sedang dicurigai.

3. Kecelakaan tunggal

Saat kejadian, warga RT 9 Sekernan Zulkifli mengatakan, dia mendengar dua kali suara tembakan peringatan tepat di seberang rumahnya.

Kemudian terdengar suara benturan keras yang membuatnya keluar rumah, saat itu ia melihat adanya kejadian kecelakaan.

"Ada kedengaran anak-anak dua kali tembakan. Pas kejadian jam 8 waktu itu saya keluar rumah (karena) ada benturan keras dan mobil itu tergeletak di situ sudah rame-rame," kata Zulkifli, Selasa (2/4/2024).

Saat dirinya keluar rumah sudah ramai anggota polisi di lokasi, bersama dengan sejumlah warga yang diduga ikut saat mengejar dokter tersebut dari wilayah lain.

"Saya lihat itu sudah ada mobil polisi ada warga juga yang ngejar ramai pakai motor, bukan warga sini," ungkapnya dikutip dari TribunJambi.com.

4. Korban sempat telpon orangtuanya

Baca juga: Kronologi Dokter di Jambi Tewas Kecelakaan Saat Dikejar Polisi Dituduh Maling

Sepupu korban, Erwin mengatakan, saat hari kejadian, korban sempat datang dari rumah ke kelurahan Pasir Panjang untuk mencari ruko atau kios untuk usaha klinik kecantikan.

Namun sampai di area dekat SPN Polda Jambi, Dwi menelpon orangtuanya dan mengaku ketakutan karena dibuntuti.

"Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya Pasiman. Beliau ketakutan saat menelpon orangtuanya," ungkapnya.

"Pak saya takut, saya dibuntuti orang," kata Erwin menirukan ucapan Dwi kepada ayahnya, yang didengarnya dari ayah korban.

"Bapaknya menyuruh Dwi untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut," kata Erwin menerima informasi dari bapak korban yang ditelpon korban saat kejadian.

Setelah ngebut, Dwi diteriaki oleh tiga orang tersebut dengan sebutan maling sambil berteriak dan mengejar Dwi.

Tak lama dikejar, ada polisi di wilayah tersebut juga ikut mengejar karena mendengar teriakan maling dari tiga orang itu.

"Korban ini orangnya cemasan, gugup. Semakin dikejar oleh warga dan ada aparat juga, Dwi semakin ngebut, semakin tidak terkendali lagi. Singkat cerita terjadi kecelakaan di Sekernan Muaro Jambi," ujar Erwin, yang merupakan dosen Fakultas Hukum Unja.

5. Keluarga minta pulihkan nama baik korban

Atas tuduhan maling mobil tersebut, keluarga korban meminta agar nama baik Dwi dipulihkan.

Baca juga: Dokter Muda di Jambi Tewas Dalam Kecelakaan Setelah Dikejar Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com