Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Liburan Gratis, Naik Bajaj Keliling Kota Semarang

Kompas.com - 20/12/2023, 08:11 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Kota Semarang memiliki berbagai tranportasi umum. Tidak hanya angkot, becak, ataupun Bus Raya Terpadu (BRT), siapa sangka, ada satu bajaj yang menarik perhatian masyarakat Semarang beberapa waktu belakangan.

Pasalnya, transportasi umum khas Jakarta, bajaj, tampak melintas di beberapa titik Kota Semarang, seperti Kota Lama, Tugu Muda, hingga Simpang Lima.

Berwarna kuning, menyetel sound, dan memiliki lampu kelap-kelip, kendaraan roda tiga itu tampak melaju dari pagi hingga malam hari.

Baca juga: Satu Keluarga Mudik Gunakan Bajaj dari Jakarta Menuju Tasikmalaya

Tak heran, jika masyarakat maupun anak-anak yang sedang berlibur terlihat antusias melihat transportasi langka tersebut beroperasi di Kota Lumpia. Salah satunya, Anna.

Warga asal Tegalsari, Candisari, Kota Semarang itu menyebut sangat senang atas kehadiran bajaj yang dapat menjadi rujukan wahana liburan di Kota Semarang.

Dalam hal ini, Anna mengajak anak dan saudaranya untuk berlibur menikmati Kota Semarang sambil berkeliling menggunakan bajaj.

"Sangat senang, anak-anak bisa piknik. Awalnya lihat bajaj ini di lampu merah Tugu Muda, ternyata setelah saya selidiki yang ngadain Lapis Kukus Lawang Sewu. Akhirya kita ke sini ngajak anak-anak, ya seru banget," ucap Anna saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Lebih jelas Anna mengatakan, adanya bajaj gratis ini dapat menjadi sarana edukasi kepada anak-anak.

Lantaran dapat mengenalkan jenis-jenis transportasi di Indonesia, bahkan mengenalkan tempat-tempat ikonik di Kota Semarang.

"Mereka jadi tahu ada Titik 0 Kilometer Semarang, Gedung Marabunta di Kota Lama, dan masih banyak. Pokoknya seru, mereka bisa belajar juga," tutur dia.

Senada dengan Anna, Nike, warga Krapyak, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, sangat bahagia lantaran akhirnya dapat menaiki transportasi satu ini.

"Senang sekali, apalagi ini pertama kalinya kita naik bajaj setelah bertahun-tahun cuma bisa nonton Bajaj Bajuri di televisi, sekarang kita bisa naik bajaj langsung," tutur Nike.

Baca juga: Sopir Mengantuk, Bajaj Pemudik Tabrak Trotoar di Pantura Brebes, 4 Penumpang Luka-luka

Hal serupa juga dirasakan oleh Afifah Khumaira (6). Siswa kelas satu SDN Candi 01 menyebut, sangat senang bisa berlibur bersama adik dengan naik bajaj gratis berkeliling Kota Semarang.

"Seru banget, tadi keliling Kota Lama lihat gedung-gedung tua. Besok mau dong kalau naik lagi," ucap Aira.

Kendati demikian, salah satu tim Lapis Kukus Lawang Sewu, Rian Fahmi Waliulu, mengaku, sengaja menghadirkan bajaj gratis untuk masyarakat Kota Semarang agar bisa menikmati liburan sembari belajar.

Menurut dia, bajaj merupakan transportasi yang hampir punah dan perlu dikenalkan kepada generasi zaman now.

"Ternyata, anak-anak, masyarakat Semarang ini antusiasnya sangat luar biasa. Dari PAUD, TK, sampai SMA pada pengen ikut naik bajaj juga," tutur Rian.

Lebih jelas Rian megatakan, bajaj gratis ini memiliki tiga rute perjalanan. Diantaranya, Kota Lama, Tugu Muda, dan Simpang Lima.

Tentunya, hal tersebut bertujuan untuk mengenalkan destinasi wisata sembari menikmati indahnya jalanan Kota Semarang.

"Kebetulan ini musim liburan, jadi bisa sekalian untuk wisata edukasi dengan memperkenalkan destinasi-destinasi wisata di sekitar Kota Semarang," ucap dia.

Dengan demikian, Rian berharap, kehadiran bajaj gratis ini dapat memberi dampak positif terhadap masyarakat.

"Ya mudah-mudahan bisa diterima masyarakat Kota Semarang. Karena ini gratis juga, masyarakat bisa daftar lewat WA atau DM kami," pungkas Rian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com