Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Kompas.com - 18/05/2024, 23:56 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) mencatat adanya penurunan minat masyarakat untuk mendaftar sebagai penyelenggara pemilu Ad Hoc untuk pilkada 2024 mendatang.

Di antaranya untuk bertugas seagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan Petugas Pemukhtahiran Data Pemilih (Pantarlih).

Baca juga: Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Komisioner KPU, Mey Nurlela mengatakan, peminat penyelenggara ad hoc Pilkada mendatang menurun. Namun, Mey tak merinci berapa penurunan peminat sebagai penyelenggara pilkada ad hoc.

"Iya jadi kalo pemilu kemarin kan sebenarnya partisipasi kita cukup meningkat. Cuma memang sekarang ini ketika kita mulai tahapan perekrutan, ternyata animo masyarakat untuk ikut menjadi bagian dari penyelenggara tingkat badan ad hoc itu agak menurun gitu," ujar Mey saat FGD DPD RI soal evaluasi Pemilu 2024 di Kantor DPD RI, Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, masyarakat yang sebelumnya menjadi penyelenggara pemilu pada Februari lalu masih kelelahan. Sehingga banyak yang tak berminat menjadi penyelenggara di pilkada. 

Apalagi, untuk mendaftar menjadi badan ad hoc untuk pilkada harus melalui sederet seleksi administrasi hingga tahap wawancara.

"Tetapi barangkali karena mereka baru mengalami pemilu nih yang kemarin baru saja dengan situasi yang ribet repot. Gitu ya barangkali juga administrasinya banyak, sehingga mereka kelelahan, keletihan," lanjutnya.

Kendati peminatnya tak sebanyak pemilu lalu, dia memastikan penyelenggara pilkada ad hoc akan tetap terpenuhi. 

"Tapi sampai sejauh ini ya Insya Allah target kami masih tidak ada yang minus, masih terpenuhi," tambahnya.

Mey menilai partisipasi masyarakat sebagai pemilih dan penyelenggara cukup berbeda. Masyarakat di sejumlah daerah disebut kurang berminat menjadi penyelenggara.

Untuk itu, hal ini menjadi tugas bersama pemerintah untuk mendorong partisipasi masyarakat sebagai penyelenggara pemilu. 

"Kan masyarakat kita yang ingin kan seperti di beberapa daerah kan ya itu-itu saja yang lainnya banyak yang juga yang apatis. Nah ini saya kira PR kita bersama Pak Abdul Kholik (DPD RI) untuk ikut mendorong masyarakat. Bukan saja mereka datang ke TPS, tapi menjadi bagian dari penyelenggara itu," tutur Mey.

Perwakilan DPD RI Jawa tengah, Abdul Kholik sepakat partisipasi masyarakat sebagai penyelenggara pemilu masih perlu didorong lagi.

"Kesadaran masyarakat untuk ikut juga menjaga tahapan dan sekaligus berpartisipasi juga perlu ditingkatkan.

"Tadi dari gambaran Mbak Mey di penyelenggara sebagian ada yang partisipasinya agak terbatas untuk menjadi bagian dari penyelenggara pemilu," tandas Kholik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com