SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menegaskan, revitalisasi Keraton Solo tetap berjalan, meski dua kubu sempat kembali bersitegang.
Dua kubu, yakni Lembaga Dewan Adat (LDA) dan Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi sempat bersitegang terkait penutupan pintu masuk Keraton Solo, tepatnya di Kori Kamandungan, pada Senin (9/10/2023).
Gibran mengatakan, sudah datang ke Keraton Solo untuk memastikan bahwa revitalisasi tetap berjalan.
Baca juga: Revitalisasi Alun-alun Keraton Solo Bakal Molor Sebulan, Gibran Ungkap Penyebabnya
"Kemarin saya sudah ke sana kok. Saya kemarin saya tegaskan bahwa apapun keadaannya mohon kami diizinkan untuk memulai pembangunan di sana," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023)
Gibran menyampaikan, revitalisasi Keraton Solo tetap berjalan dan tidak terganggu seandainya dua kubu di keraton kembali berkonflik.
"Harus lanjut. Kan sudah ada penganggaran. Pokoknya pembangunannya akan lanjut terus," terang Gibran.
Terkait pengelolaan pascarevitalisasi Keraton Solo, kata Gibran diserahkan kepada yayasan yang telah dibentuk.
"Kemarin antara PUPR dan keraton sudah sepakat itu nanti serah terimanya akan diserahkan ke yayasan yang kemarin sudah disetujui Sinuhun," ungkap dia.
Revitalisasi akan dimulai dari Alun-alun Keraton Solo. Sebelumnya, revitalisasi dilaksanakan setelah pasar malam Sekaten selesai.
Baca juga: Revitalisasi Keraton Solo Dilaksanakan Usai Acara Sekaten
Tetapi, karena belum ada pemenang lelang, maka revitalisasi mengalami kemunduran. Pemkot Solo berencana melakukan tender ulang. "Ditenderkan ulang. Mungkin agak mundur satu bulan," jelasnya.
Dirinya berharap, pada tender ulang ini tidak ada gugatan sehingga pengerjaan proyek takkan makin molor.
"Tapi timeline tetap berjalan. Kalau tidak ada gugatan ya. Enggak (terkendala)," terangnya.
Gibran menjelaskan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah dan Keraton Kasunanan Surakarta mengenai penyesuaian jadwal ini.
"Kemarin Pak Kepala Balai udah ke kantor. Sudah (disampaikan ke pihak keraton). Kita koordinasi terus," jelasnya.
Terpisah, Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat menjelaskan, setiap Senin dan Kamis di Keraton Solo ada upacara adat, di antaranya ada caos dahar.
Baca juga: Bertemu Lembaga Dewan Adat, Gibran Pastikan Revitalisasi Keraton Solo Tetap Berlanjut