SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo untuk membahas terkait revitalisasi.
LDA sebelumnya sempat meminta supaya revitalisasi dimulai dari dalam Keraton Solo, bukan dari kawasan alun-alun baik selatan maupun utara.
Gibran mengatakan, dari pertemuan itu, LDA sepakat revitalisasi dimulai dari kawasan alun-alun.
"Bisa kita lanjutkan. Santai aja sesuai jadwal. Sesuai yang kita rencanakan dari awal (revitalisasi dimulai kawasan alun-alun). Matur nuwun (terima kasih)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Revitalisasi Keraton Solo Tetap Dimulai dari Alun-alun, Anggarannya dari APBN Sebesar Rp 35 Miliar
Menurut Gibran, semua pihak yang ada di dalam Keraton Solo dilibatkan dalam revitalisasi.
"Dari dulu ya dilibatkan. Tapi mungkin kemarin ada miskomunikasi aja ya," terang dia.
Dari hasil pertemuan itu, kata Gibran, LDA meminta agar setelah alun-alun, revitalisasi bisa dilanjutkan ke bangunan keraton lainnya seperti songgo buwono.
"Ya intinya nanti setelah alun-alun utara, alun-alun selatan selesai. Nanti yang urgent-urgent seperti songgo buwono dan lain-lain segera dikerjakan juga di tahun-tahun berikutnya," ungkap dia.
Gibran mengatakan selama ini dirinya sering berkomunikasi dengan Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi terkait keraton. Hal tersebut agar semuanya satu pintu.
"Penginnya cuma satu pintu lewat Sinuhun (PB XIII). Kalau saya nembusin ini, nembusin itu capek. Tapi enggak apa-apa. Saya tetap akan berkoordinasi dengan semua ya. Biar semua lancar, komunikasi lancar, tidak ada salah paham," ungkap dia.
Menurut ayah Jan Ethes Srinarendra, LDA mendukung langkah pemerintah yang akan merevitalisasi Keraton Solo.
"Tapi intinya beliau-beliau tadi sudah 100 persen mendukung program ini ya tenang aja," sambung Gibran.
Terpisah, Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi mengatakan, sepakat dengan rencana Gibran yang memulai revitalisasi Keraton Solo dari kawasan alun-alun.
"Sudah sepakat. Kita pahami bahwa alun-alun ini muka dari keraton. Bahwa itu memang yang didahulukan. Yang penting itu kita memastikan bahwa nanti mereka nanti mengais rezeki di situ tetap dipikirkan," kata Eddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.