Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahap Pengerjaan Capai 80 Persen, Bendungan Ameroro Sultra Disebut Alami Longsor

Kompas.com - 14/09/2023, 23:53 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com– Viral video yang memperlihatkan sebagian dinding bangunan Bendungan Ameroro di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ambruk.

Terdapat dua video yang menunjukkan bagian Bendungan Ameroro ambrol, yakni video pertama berdurasi 29 detik dan video kedua 19 detik. 

Baca juga: Kekeringan, Warga Tegalwaru Karawang Tagih Pembangunan Bendungan

Menanggapi video tersebut, PPK Bendungan I SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV Kendari, Iping Mariandana memberikan klarifikasinya.

Ia mengatakan bahwa video yang beredar dan menjadi berita di beberapa media online tentang ambruknya Bendungan Ameroro itu tidak benar.  

Iping menjelaskan bahwa yang terjadi ada longsor di bendungan pada Selasa (12/9/2023)  pukul 15.46 Wita, bukan pada Rabu  (13/9/2023). 

Posisi longsor terjadi pada bagian tebing sisi luar sebelah kiri dari spillway, jauh dari tubuh bendungan.

Dijelaskan bahwa potensi longsor tersebut sudah teridentifikasi sebelumnya karena sudah ada terlihat retakan sehingga diputuskan segera ditangani dengan perkuatan dental concrete. 

"Saat persiapan penggalian untuk perkuatan dengan dental concrete terjadi longsor tersebut,  yang seyogyanya memang akan digali dan dibuang," tulis Iping dalam rilis tertulisnya, Kamis (14/9/2023). 

Baca juga: Dampak El Nino, Air Baku di Bendungan Bili-bili Gowa Sulsel Menyusut Drastis

Menurut Ipin, pada gambar terlampir area longsor ditandai dengan kotak merah, dan yang ditandai dengan lingkaran kuning merupakan timbunan yang dibuat sebagai akses dan dudukan alat berat untuk melaksanakan dental concrete agar dinding dan lantai beton spillway tidak rusak.

"Oknum yang mengambil gambar dan video di lokasi terlihat mendramatisir dengan cara mengambil gambar atau video dari belakang tumpukan tanah yang sengaja dibuat untuk akses dan dudukan alat berat seolah – olah tanah tersebut merupakan material longsoran," lanjutnya. 

 

Penjelasan penanggung jawab Bendungan Ameroro

PT Hutama Karya (HK), perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, menyampaikan penjelasan terkait insiden itu. 

Seorang Geologi Engineer dari KSO HK-Adhi, Waldo Putra Agung, mengungkapkan insiden longsoran itu terjadi pada sebagian dinding bendungan tersebut. 

Waldo menjelaskan bahwa area yang mengalami longsor adalah bagian yang sedang digali untuk konstruksi dinding saluran peluncur spillway

Ia menerangkan situasi geologis di sekitar tebing kiri spillway memiliki beberapa kekurangan, khususnya dalam hal arah foliasi yang sejajar dengan zona penggalian.

"Kemiringan foliasi mencapai sekitar 30 derajat, yang lebih landai dibandingkan dengan zona penggalian, sehingga ada potensi longsor. Karena itu, potensi runtuhan atau longsoran pada kondisi ini memang mungkin terjadi," ungkap Waldo dalam keterangan tertulisnya. 

Waldo juga menekankan bahwa material yang longsor akan diangkat. Saat kejadian, pekerja sedang melakukan penggalian di lokasi tersebut. 

Dia menambahkan bahwa penggalian harus dilakukan secara hati-hati, karena metode penggalian yang agresif dapat membahayakan perlindungan dinding tebing di atasnya.

"Saat ini, area tersebut sedang dibersihkan dan pekerjaan akan melanjutkan ke tahap berikutnya," lanjut Waldo.

Sebagai tambahan, Bendungan Ameroro yang berada di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), penyelesaiannya ditarget akhir tahun 2023 dan akan diresmikan oleh Presiden 

Bendungan Ameroro mula dikerja pada tahun 2021 dengan menelan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun. Saat ini proyek pembangunan Bendungan Ameroro secara keseluruhan sudah mencapai 80,54 persen. 

Bendungan Ameroro nantinya akan memiliki kapasitas tampung 54,15 juta meter kubik dengan luas genangan 244,51 hektar, yang berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com