Dilansir dari laman kemenpppa.go.id, pada 2020, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga bahkan telah melakukan kunjungan kerja ke Sumba.
Hal itu dilakukan untuk mendengar secara langsung terkait praktik kawin tangkap dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, penyintas, pendamping, dan pemerintah daerah.
Dalam pertemuan tersebut, tokoh-tokoh adat menguraikan betapa masyarakat Sumba sangat memuliakan kaum perempuan.
Mereka dengan tegas menolak praktik membawa lari perempuan untuk dinikahi atau yang kemudian dipersepsikan sebagai kawin tangkap dan dianggap sebagai wujud nilai-nilai adat dan budaya Sumba.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut Tokoh Adat Sumba Tengah, Andreas mengungkapkan bahwa tokoh adat dan tokoh agama di Kabupaten Sumba Tengah mengadakan pertemuan pada 30 Juni 2020 dan sepakat untuk dengan tegas menolak istilah kawin tangkap.
Sementara tindakan yang telah dilakukan termasuk melakukan proses hukum dengan mengutamakan unsur perlindungan terhadap perempuan korban, serta mengembalikan korban ke keluarganya dari terduga pelaku yang ingin menjadikan korban sebagai istri.
Sumber:
repository.unpar.ac.id
komnasperempuan.go.id
kemenpppa.go.id
kompas.com (Penulis : Alinda Hardiantoro, Editor : Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.