KUPANG, KOMPAS.com - Dua tayangan video aksi kawin tangkap di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial dan grup WhatsApp. Pihak kepolisian sedang menelusuri aksi kawin tangkap tersebut.
Aksi kawin tangkap itu terekam kamera pengawas CCTV dari dua sisi yang berbeda.
Video pertama berdurasi 30 detik terekam CCTV dari rumah warga dan video kedua terekam CCTV sebuah toko berdurasi 29 detik.
Baca juga: Pemerintah Resmikan Sekolah Adat Marapu di Pulau Sumba NTT
Video tersebut mempertontonkan aksi kawin tangkap sejumlah pria terhadap seorang perempuan. Aksi ini direkam beberapa warga.
Sejumlah pria yang mengenakan pakaian adat dan bercelana pendek menangkap seorang perempuan yang berdiri dengan rekannya di samping sepeda motor di pinggir jalan raya.
Penangkapan itu terjadi ketika perempuan tersebut menunggu pengemudi kendaraan yang ditumpanginya sedang berada di dalam kios pinggiran jalan.
Baca juga: Pikap Tabrak Pohon di Sumba Timur NTT, 1 Tewas dan 22 Terluka
Rekaman dari sebelah jalan memperlihatkan sejumlah orang yang lari mengarah pada perempuan yang mengenakan sarung.
Mereka langsung menangkap perempuan yang dikabarkan berasal dari Kampung Belakang, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Sambil memeluk korban dari belakang, sejumlah pria langsung menggendong korban ke mobil pikap warna hitam yang sudah menunggu di sisi jalan raya.
Belasan pria lain langsung meloncat ke pikap tersebut dan sang sopir langsung tancap gas. Seorang perempuan mengenakan sarung diduga rekan korban berusaha mencegah dengan mendatangi pikap, namun ia kalah kuat dari belasan pria tersebut.
Pikap lalu tancap gas dan seorang pria lain mengejar dan ikut menumpangi pikap tersebut lalu kabur.
Setelah pengemudi yang sedang di dalam kios keluar dan mendekati motor itu, dirinya tidak lagi menemukan perempuan yang bersamanya.
Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat Daya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit Harimbawan membenarkan adanya kejadian dugaan kawin tangkap tersebut.
"Kejadiannya di wilayah hukum Polsek (Kepolisian Sektor) Wewewa Barat," kata Sigit kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2023) pagi.
Menurut Sigit, setelah video itu viral pada Kamis (7/9/2023), pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk mengecek informasi tersebut.
"Intinya kita masih cek dulu. Nanti kita akan sampaikan perkembangannya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.