KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Pusat meresmikan lima sekolah adat di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (6/9/2023).
Acara peresmian itu berlangsung di Sekolah Adat Marapu, Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur.
Pendirian sekolah adat Marapu Desa Kamanggih dan empat sekolah adat lain di wilayah Kabupaten Sumba Timur merupakan inisiasi dari Sumba Integrated Development (SID), Yayasan Marungga dengan BPM Kabupaten Sumba Timur pada bulan Februari 2023.
Pendirian sekolah adat Marapu dilakukan dalam rangka melestarikan adat budaya Marapu serta sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat Marapu terhadap leluhur untuk mentransfer pengetahuan adat dan budaya Sumba, khususnya Marapu bagi generasi muda.
Baca juga: Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Disemayamkan Sampai Puluhan Tahun (2)
Sekolah adat tersebut bisa diikuti oleh pelajar setingkat SD, SMP dan SMA. Anak putus sekolah juga bisa mengikuti sekolah adat. Masa studi minimal 1 tahun.
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibud Ristek), Sjamsul Hadi, dalam sambutannya, menyampaikan, keberadaan sekolah adat merupakan masa depan untuk keberlanjutan pelestarian 10 objek pemajuan kebudayaan (OPK) bagi masyarakat Marapu di Kabupaten Sumba Timur.
"Hal itu sesuai amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," kata Sjamsul dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Dikubur dengan Posisi Duduk (1)
Sjamsul mengatakan, pihaknya bersama Kepala Organisasi Riset, Arkeologi, Bahasa, dan Sastra dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Herry Yogaswara, sedang mengawal penyusunan SKKNI fasilitator pendidikan masyarakat adat.
Dia pun berharap, dalam tahun ini SKKNI fasilitator pendidikan masyarakat adat segera ditetapkan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua mitra Direktorat KMA di Kabupaten Sumba Timur yang telah memberikan perhatian dan dukungan dalam pembangunan sekolah adat serta menyiapkan tenaga fasilitator pendidikan adat, sebagai wujud praktik baik kerja gotong royong dalam memberikan layanan pendidikan adat,"ujar dia.