Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Putu, Makanan Khas Lembata Pengganti Nasi di Masa Sulit

Kompas.com - 29/08/2023, 12:36 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Apalagi di tengah dampak perubahan iklim yang kian terasa. Curah hujan tak menentu, kekeringan, kemarau berkepanjangan, mengakibatkan banyak petani gagal panen.

"Putu ini tidak hanya bergizi, tetapi menjadi makanan pengganti nasi di masa-masa sulit. Karena ubi singkong bisa disimpan selama berbulan-bulan," kata Ben saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Menurut Ben, ada banyak pangan lokal yang ada wilayah Kabupaten Lembata. Namun belakangan ini mulai hilang seiring dengan perubahan konsumsi warga.

Belum lagi program berasnisasi sejak akhir 1970-an membuat eksistensi pangan lokal kian tergerus.

"Sekarang baru banyak orang sadar ternyata pangan lokal punya banyak manfaat apalagi harga beras makin naik. Tapi untuk merubah pola konsumsi perlu waktu lama, karena kita sudah terbiasa konsumsi nasi ketimbang pangan lokal seperti ubi-ubian," katanya.

Pertahankan pangan lokal

Direktur Yayasan Ayu Tani Mandiri, Thomas Uran menjelaskan, perubahan pola konsumsi memang sangat mengancam keberadaan pangan lokal di NTT.

Apalagi generasi saat ini lebih memilih makanan yang instan ketimbang ubi-ubian, sorgum, dan pisang. Padahal kalau dari kandung gizi sangat jauh berbeda.

Baca juga: 5 Makanan Khas Pati, Salah Satunya Nasi Gandul

Beruntung, ungkap Thomas, selama dua tahun terakhir ada kelompok anak muda di beberapa desa di wilayah Manggarai, Flores Timur, dan Lembata yang mengembangkan usaha pangan lokal.

"Ada yang sudah buat kopi sorgum, bolu lapis talas, dan beberapa produk olahan lain. Saya harap ke depan semakin banyak anak muda yang mau mengembangkan usaha pangan lokal," pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com