Perjalanan Egianus Kogoya untuk menuju Kenyam diperkirakan akan menemui hambatan karena keberadaan KKB pimpinan Yotam Bugiangge.
Sosok Yotam sendiri adalah pecatan TNI yang beberapa saat lalu melakukan pembunuhan terhadap dua warga di Distrik Dekai Yahukimo.
Selain itu, kini ia tidak sendiri karena saat ini sudah ada Army Kogoya dan Waryambo yang masuk dalam kelompoknya.
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menjelaskan, sejak melarikan diri dari kesatuannya, Yotam menolak untuk bergabung dengan Egianus dan memilih untuk mendirikan kelompok sendiri.
Sementara Waryambo yang saat ini bersama Yotam, merupakan mantan anak buah Egianus Kogoya.
"Ada informasi yang menyebut Egianus ini agak takut sama Yotam, tapi mungkin dengan situasi sekarang dia berani masuk ke Kenyam," kata Rio.
Menurut dia, aparat keamanan yang berada di Kenyam selalu bersiaga dan akan meningkatkan kewaspadaan setelah ada informasi Egianus dan kelompoknya akan menuju Distrik Kenyam.
Berlarut-larutnya kasus penyanderaan Kapten Philip disinyalir melatarbelakangi penggantian tiga pejabat tinggi TNI di Papua oleh Panglima TNI.
Mereka adalah Panglima Kogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa, Panglima Kodam XVII/Cenderwasih Mayjen Saleh Mustafa, dan Danrem 172/PWY Brigjen J.O Sembiring.
Sejumlah pihak menghubungkan penggantian ketiga pejabat tinggi tersebut dengan penyerangan yang dilakukan KKB terhadap 36 prajurit TNI di Distrik Mugi, 15 April 2023.
Dalam kejadian tersebut, lima prajurit gugur.
Namun hal itu dibantah oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono. Dia menegaskan bahwa rotasi di tubuh TNI adalah hal normal.
“Tidak (ada kaitannya dengan KKB), rotasi normal. Ini rotasi normal dalam tubuh TNI,” kata Julius, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Pencarian Pilot Susi Air, Gugurnya Pratu Miftahul, dan Operasi Siaga Tempur...
Penyerangan itu terjadi saat 36 prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna melakukan operasi pencarian pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Methrtens.
“Prajurit sudah dievakuasi yang gugur dan luka, sisanya masih aktif di lokasi sambil menunggu pergantian dalam waktu dekat,” kata Julius.