PAPUA, KOMPAS.com- Sebanyak 36 personel TNI melaksanakan operasi untuk mencari keberadaan Kapten Philip Mark Merthens, pilot Susi Air yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu.
Puluhan prajurit TNI itu pun bergerak menuju Distrik Mugi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023).
Menurut informasi Mugi adalah kampung halaman Egianus Kogoya, tokoh pimpinan KKB yang menyandera pilot Susi Air.
Baca juga: Usai Serangan KKB di Nduga, Panglima TNI Rotasi Pasukan di Papua
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, saat memberikan keterangan di Mimika, Papua Tengah dan Bandara Juanda Surabaya menjelaskan, operasi tersebut diharapkan bisa membuahkan kebebasan Kapten Philip, tanpa adanya kekerasan.
Namun sayangnya, justru jatuh korban jiwa.
"Harapan kita, bersama-sama dengan masyarakat di situ barangkali kita bisa melaksanakan komunikasi, koordinasi supaya (Kapten Philip) diserahkan tidak perlu dengan kekerasan, tapi belum sampai di sana, di jalan sudah diadang dan ditembaki," kata Panglima TNI, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Diserang KKB, 4 Prajurit TNI Masih Belum Diketahui Keberadaannya, Ini Kata Panglima
Yudo menceritakan kembali bagaimana Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tiba-tiba menyerang, menembaki, dan menggunakan anak-anak serta perempuan sebagai tameng.
Cerita tersebut didapatkan oleh Panglima dari dua prajurit yang selamat dan diminta datang ke Timika untuk menjelaskan.
"Mereka menceritakan bahwa kami dikepung dengan masyarakat dan anak-anak dengan teriak-teriak, dari tiga sisi melesatkan tembakan itu yang membuat mereka (pasukan) bingung, antara menembak, karena yang dihadapi adalah masyarakat," kata dia.
"Mereka (KKB) memanfaatkan masyarakat dan juga anak-anak untuk menyerbu, pasukan (diserang) dari tembakan, dari masyarakat khususnya ibu dan anak menyerbu pasukan kita," ujar Yudo.
Baca juga: Panglima Sebut TNI Siaga Tempur di Daerah Rawan di Papua
Panglima TNI mengakui, saat itu pasukan dalam kondisi terdesak.
Hingga akhirnya timbul korban jiwa dari prajurit TNI. Seorang anggota Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna bernama Pratu Miftahul Arifin gugur tertembak.
Tak hanya itu, Pratu Arifin yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur itu juga terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.