Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang KKB, 4 Prajurit TNI Masih Belum Diketahui Keberadaannya, Ini Kata Panglima

Kompas.com - 18/04/2023, 17:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, empat prajurit hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya usai serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023) lalu.

"Ada empat orang yang belum terkonfirmasi (keberadaannya), mereka mungkin sembunyi atau apa kita belum tahu," kata Panglima TNI melalui YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2023).

Yudo menjelaskan, tim hilang kontak dengan empat anggota TNI tersebut.

Baca juga: Panglima TNI soal Status Operasi Naik Jadi Siaga Tempur: Dalam Kondisi Ini, Naluri Prajurit Harus Terbangun

"Lost contact, mereka kan dibekali, tiap tim ada komunikasinya, ini belum terkonfirmasi di mana," katanya.

Ada kemungkinan empat orang tersebut menyelamatkan diri dari KKB.

"Mungkin mereka saat itu menyelamatkan diri karena masih takut ada KST yang masih di situ," kata dia.

Baca juga: Imbas Prajurit Diserang KKB di Nduga, Panglima TNI: Operasi Menjadi Siaga Tempur


Panglima memastikan telah menerjunkan tim untuk mencari empat prajurit itu.

Tim juga akan melakukan evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang gugur tertembak dan masuk ke jurang sedalam 15 meter.

"Kita datangkan tim baru untuk mencari dan evakuasi jenazah. Daerah di situ ada bukit, lereng, mudah-mudahan tidak lama lagi bisa ketemu," harap Panglima TNI.

Selain empat prajurit yang hilang, satu orang prajurit Pratu Miftahul Arifin gugur tertembak dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Sedangkan lima personel lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa itu terjadi saat para prajurit melakukan upaya mencari pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.

Sumber: YouTube Puspen TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com