KOMPAS.com - Marliah, warga RT 05 Jalan Lakitan, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan mendadak jadi warga negara Malaysia.
Hal tersebut terungkap saat anak Marliah hendak membuat NPWP, tapi datanya tak kunjung singkron.
Inayah anak Marliah membenarkan kasus yang dialami sang ibu.
"Karna tidak sinkron sinkron saya ke Capil untuk memperbaiki data saya," ungkap Inayah pada Kamis (2/5/2024).
Baca juga: Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca
Ketika diperiksa di kantor Disdukcapil, ternyata data dirinya dengan ibunya sudah terpisah dan tidak lagi terdaftar sebagai warga negara Indonesia.
"Saya bingung juga kok bisa pindah warga negara, akhirnya orang Disdukcapil kirim surat resmi dari pusat bahwa mama saya benar adanya sudah sah pindah warga negara ke Malaysia," ujarnya.
Inayah pun mengaku heran karena ibunya tidak pernah keluar negeri, apalagi bekerja sebagai TKW. Menurutnya, sang ibunya adalah guru berstatus PNS di Lubuklinggau yang kini telah pensiun.
"Kami pun sekeluarga sudah mengurusinya masalah ini sendiri. orang disdukcapil tidak kasih solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini," bebernya.
Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks
Setelah ditelusuri, ada orang yang pindah warga negara dengan nama serta tanggal lahir sama persis dengan sang ibu.
"Sama mama saya data persis datanya dan emang bener orang itu pindah warga negara Malaysia," ungkapnya.
Ia pun melaporkan kembali data sang ibu, namun pihak Dinas Capil tak mau mengembalikan kewarganegaraan orangtuanya sebelum ada surat dari pusat.
"Kami sudah mencoba mengurus dan meminta surat tersebut namun kami selalu disuruh untuk menunggu sampai saat ini belum ada jawaban juga terkait kasus tersebut," ujarnya.
Akibat kejadian ini pihaknya sudah mengalami banyak kerugian, terutama kesulitan mengurusi berbagai berkas.
Baca juga: Kapolres Lubuklinggau Sebut Aiptu FN Penembak 2 Debt Collector Tak Dibekali Senjata
"Selama ini mama saya telah rugi banyak dan mama saya kesulitan dalam mengurus berkas berkas yang memerlukan data mama saya," bebernya.
Sementara itu status Marliah sebagai warga Malaysia ternyata sudah berjalan selama dua tahun.