Akibat penyerangan itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi menjadi siaga tempur di wilayah Nduga.
Perkembangan proses pencarian Kapten Philip yang sudah membuat jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat keamanan, membuat Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengambil langkah tegas.
Ia memastikan, setelah ini aparat keamanan akan lebih menegdepankan proses penegakan hukum dibanding langkah negosiasi.
"Negosiasi kita lakukan tetapi sekarang kita lebih pada penegakan hukum," katanya di Jayapura.
Bahkan ia menyatakan bahwa saat ini TNI-Polri sedang menyiapkan langkah operasi untuk menyelamatkan Philip.
Baca juga: Kapolda Papua soal Pejabat Danai KKB: Kepala Distrik Kenyam Bukan Satu-satunya
Saat operasi tersebut dilakukan, aparat keamanan akan memastikan wilayah sudah kosong dari masyarakat sipil sehingga siapa pun yang ada di lokasi tersebut dianggap bagian dari KKB.
"Siapa pun masyarakat yang ada di dalam wilayah operasi, kita akan tindak," kata Fakhiri.
Selain menyiapkan operasi penegakan hukum, Fakhiri juga menegaskan bahwa para pejabat daerah yang terindikasi terlibat dalam jaringan KKB, akan ditindak.
Pada akhir April 2023, polisi menangkap Kepala Distrik Kenyam berinisial MM karena diduga menjadi salah satu penyumbang dana untuk KKB.
Usai penangkapan tersebut, Fakhiri menyebut masih ada pejabat lain yang juga terlibat.
"Ada Kepala Distrik, Kepala Kampung, ada juga di Pemerintah Kabupaten. Kepala Distrik Kenyam bukan satu-satunya, banyak yang terlibat dan kita kembangkan terus. Kita akan masuk ke mereka-mereka ini supaya mereka berhenti menyokong kegiatan KKB," ujarnya di Jayapura, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Penyanderaan Kapten Philip, Kapolda Papua Sebut Ada Pejabat yang Dukung Egianus Kogoya
Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.
Egianus kemudian juga menyandera pilot pesawat tersebut, Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.
Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebutkan, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.
Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang anak kepala kampung yang masih berusia sekitar 6 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.