Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan TNI soal Baku Tembak di Kampung Pimpinan KKB Egianus Kogoya, 1 Anggota Satgas Yonif Gugur

Kompas.com - 16/04/2023, 17:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Baku tembak terjadi antara aparat TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Satu prajurit TNI gugur tertembak dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air tersebut.

Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan, baku tembak terjadi di kampung halaman Egianus Kogoya.

Baca juga: [POPULER REGIONAL] Penangkapan Anggota KKB Egianus Kogoya | Jaket Pemuda Pancasila Milik Korban Mbah Slamet

"Penembakan KKB dilakukan terhadap Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan upaya pencarian pilot susi air di wilayah Mugi-Mam, Sabtu pukul 16.30 Wit," kata Herman.

"Satu orang Prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia," tambahnya, melalui keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: KKB Serang Anggota TNI yang Cari Pilot Susi Air di Nduga, Jumlah Korban Belum Dapat Dipastikan

Ditembaki saat evakuasi korban

Ilustrasi TNI di PapuaKOMPAS/Aris Prasetyo Ilustrasi TNI di Papua
Herman menjelaskan, pasukan TNI mendapat perlawanan sengit dari KKB Egianus Kogoya.

Situasi semakin memburuk saat satu anggota TNI tertembak. Lalu di saat upaya mengevakuasi korban, KKB terus memberondong anggota TNI.

Pihak TNI pun masih mencoba mengetahui apakah ada jatuh korban dalam insiden saat evakuasi tersebut.

"Tak puas melakukan penembakan, kembali KKB melakukan penyerangan dan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang melaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal sehingga terjadi kontak tembak," katanya.

Baca juga: Pesawat Asian One Ditembaki KKB, TNI dan Polri Tetapkan Siaga Satu di Beoga Papua

Klaim KKB

Patroli gabungan TNI-Polri dilakukan untuk mengantisipasi aksi KKB di dalam Kota Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/3/2023)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Patroli gabungan TNI-Polri dilakukan untuk mengantisipasi aksi KKB di dalam Kota Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/3/2023)
Dilansir Tribunnews.com, usai insiden itu KKB mengklaim telah menembak enam prajurit TNI dan sembilan orang disandera.

Sementara ada 21 orang diklaim telah hilang. Informasi itu diperoleh dari alat komunikasi di Pos Mugi.

Namun demikian, TNI memastikan informasi jumlah korban masih dalam penyelidikan.

"Akibat kejadian belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban karena belum bisa berkomunikasi karena cuaca hujan dan berkabut," kata Herman.

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Robertus Belarminus) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: UPDATE Penembakan di Nduga, 1 Anggota TNI Gugur dan Keadaan Personel Lainnya Belum Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com