Rencananya, para jemaat GKPS akan difasilitasi untuk beribadah di gereja-gereja lain di Purwakarta.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Purwakarta Sopian mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah gereja agar menampung para jemaat GPKS.
Sopian juga menegaskan, terkait kondisi itu kegiatan ibadah jemaat GKPS di bangunan tersebut dihentikan.
"Kami menyarankan agar mereka bisa beribadah ke gereja-gereja lain yang perizinannya sudah dipenuhi," katanya.
Sementara itu, Bupati Anne menjelaskan, penutupan bangunan tempat ibadah jemaat GPKS itu berlangsung kondusid.
Pihaknya juga telah melibatkan sejumlah pihak, antara lain Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kantor Kementerian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Kerjasama Gerejawi (BKSG) Purwakarta, dan perwakilan jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun.
"Kita bersyukur langkah penyegelan bangunan bisa ditempuh dengan semangat kebersamaan untuk menjaga suasana kondusif di Purwakarta. Semua pihak yang terlibat bersikap sangat bijaksana," katanya. (David Oliver Purba).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.