Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Perang Sarung, Bocah SD di Balikpapan Kehilangan Mata Kirinya

Kompas.com - 03/04/2023, 13:58 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seorang bocah SD di Balikpapan berinisial HZ (9) harus kehilangan mata kirinya usai menjadi korban perang sarung pada Sabtu lalu (1/4/2023). HZ terkena hantaman sarung yang diisi benda tumpul dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Kakak korban berinisial GV mengatakan saat itu adiknya sedang shalat tarawih di masjid dekat rumahnya di Jalan Prapatan Dalam, Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan. Usai salat, korban berniat untuk menonton aksi perang sarung di dekat masjid yang beberapa hari terakhir memang kerap terjadi.

Baca juga: Ditangkap Saat Perang Sarung, Belasan Pelajar di Blitar Dikirim ke Pesantran Kilat Selama Seminggu

“Udah beberapa hari mereka itu serang-serangan, Cuma adik saya enggak pernah ikutan. Nah pas tanggal 1 malam itu, dia tumben habis tarawih mau lihat perang-perangan sarung di dekat masjid,” ujarnya pada Senin (3/4/2023).

Nahasnya, HZ justru menjadi korban perang sarung oleh pelaku yang masih duduk di bangku SD berinisial RF. Mata kiri korban terkena hantaman sarung yang diisi benda-benda tumpul di dalamnya. Korban pun langsung cedera serius di bagian mata kirinya.

Korban telah menjalani operasi pada Minggu (2/4/2023). Akibatnya mata kiri korban pun saat ini sudah tak bisa melihat lagi.

Perang sarung itu ada isinya. Adik saya enggak pakai sarung terus kena matanya. Nah kata dokter itu ada serpihan di dalam matanya,” tuturnya.

Mata HZ terus mengeluarkan darah usai dihantam oleh sarung yang berisi benda tumpul tersebut. Kejadian ini pun langsung dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas setempat kemudian diteruskan ke Polresta Balikpapan.

“Iya ada, tapi ditangani sama PPA. Coba tanya ke kanit aja,” ujar Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, AKP Zmhuri.

Dikonfirmasi kepada Kanit PPA, Ipda Iskandar membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga masih melakukan penanganan terhadap korban sembari menunggu laporan secara resmi dari keluarga korban.

“Iya ada, pelakunya anak SD juga. Tapi baru laporan by lisan, secara resminya belum. Ini sudah ditangani, sambil nunggu laporan resminya,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com