Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wawan Jadi Kuli Panggul Selama 19 Tahun, Tetap Bersyukur meski Hasil Pas-pasan

Kompas.com - 16/03/2023, 06:01 WIB
Riska Farasonalia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Belum lagi, dia harus mengganti jika ada barang pelanggannya yang rusak atau pecah.

"Kalau barang yang diangkut ada yang rusak ya harus ganti. Waktu itu pernah angkut telur 10 kilogram di dalam peti kayu gitu pecah sampai 3-4 kilogram. Terus ganti rugi sekitar Rp 100.000. Pakai uang kas gitu ada sedikit-sedikit," ucap dia.

Kendati demikian, Wawan menikmati pekerjaannya sebagai kuli panggul karena memiliki banyak teman.

"Senangnya ya karena banyak teman jadi bisa guyon-guyon (bercanda), sudah seperti keluarga," kata dia.

Sejak setahun belakangan pekerjaannya juga cukup terbantu dengan adanya angkong untuk mengangkut barang.

"Sudah setahun ini pakai angkong seperti dorongan gitu sekali angkut bisa 5 karung beras. Biasanya kan manggul satu-satu harus bolak-balik. Tapi kan ada teman-teman lain. Engga sendirian. Jadi sekarang sehari paling banyak ya bisa 5-6 ton. Pernah sampai 10 ton," tutur dia.

Alih profesi saat pandemi

Wawan bercerita, dirinya begitu terpukul pada saat tejadi pandemi.

Sebab, dia terpaksa menganggur dan harus pulang kampung lantaran pasar di lockdown.

"Waktu pandemi saya pulang ke rumah sekitar setengah tahunan. Mau ke Semarang juga enggak bisa. Pasar juga kan sepi di-lockdown. Jadi enggak bisa ke mana-mana," ungkap dia.

Karena harus menanggung beban hidup keluarga, dia pun memutar otak supaya tetap bisa menyambung hidup.

Alhasil, dia sempat bekerja sebagai kuli bangunan.

"Saya sempat kerja jadi kuli bangunan, waktu itu di rumah tetangga ada yang bangun rumah terus saya ikut bantu. Setelah itu baru saya ke Semarang lagi," jelas dia.

Baca juga: Kisah Wagiyem Jadi Kuli Panggul di Solo, Angkat Barang 80 Kg Dapat Upah 10.000

Berobat biaya sendiri

Wawan menyadari, bekerja sebagai kuli panggul juga memiliki risiko tinggi.

Terlebih jika kelompoknya yang terdiri dari 20 buruh panggul ini ada yang sakit atau mengalami kecelakaan kerja.

Sebagai tulang punggung keluarga, dia tentu tidak ingin menanggung risiko tersebut supaya bisa tetap menjemput rezeki.

Oleh sebab itu, dia pun segera mungkin pergi berobat jika terserang penyakit.

Dia mengaku, harus menanggung biaya pengobatan sendiri di pelayanan kesehatan.

Sebab, selama ini tidak ada perlindungan kesehatan bagi para kuli panggul.

"Enggak ada jaminan kesehatan sama sekali dari dulu sampai sekarang. Kalau sakit ya berobat sendiri. Biar cepat sembuh dan kerja cari duit lagi," ucap Wawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com