FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Langit Kampung Wulokolong, Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak mendung, Jumat (10/2/2023) pagi.
Beberapa siswa tampak bersiap menuju Sekolah Dasar Inpres (SDI) Bou di Desa Lamatutu, yang berjarak empat kilometer dari kampung itu.
Baca juga: Warga Flores Timur Temukan Tengkorak Manusia di Kebun Kemiri, Polisi Duga Korban Bunuh Diri
Simon Petrus Waiklak (12) siswa kelas VI SDI Bou pun demikian. Ia mulai memasukkan buku dan pakaian seragam sekolah ke dalam kantong plastik.
"Kami tidak bisa pakai seragam sekolah karena takut basah, apalagi sekarang lagi musim hujan," ucap Simon lirih.
Setelah berkemas, Simon memanggil siswa yang lain berkumpul di halaman rumahnya. Lalu mereka bersama-sama ke sekolah dengan berjalan kaki.
Baca juga: Padang Bela Bukit Aransina yang Instagramable di Pedalaman Flores Timur NTT
Perjalanan ke SDI Bou bukan perkara mudah. Para siswa harus melintasi hutan dengan kondisi jalan yang menanjak dan terjal. Terkadang saat musim hujan ada yang jatuh tergelincir.
Namun, kata Simon, itu belum seberapa.
"Ada yang lebih parah, kami akan melewati sungai besar, namanya Sungai Waiwulo," ucap dia.
Sungai Waiwulo berjarak dua km dari Kampung Wulokolong. Lebarnya sekitar belasan meter. Saat musim penghujan kondisinya dipastikan selalu banjir.
Para siswa terkadang tidak ke sekolah karena takut terbawa arus.
Sekitar 40 menit perjalanan, suara derasnya arus sungai mulai terdengar.
"Sepertinya hari ini banjir tidak terlalu besar, kami bisa lewat," ujar siswa lain, Maksimus Lamabewa (8).
Baca juga: Hendak Petik Sayur di Kebun, IRT di NTT Temukan Jenazah Bayi Terbungkus Tas
Setibanya di tepi Sungai Waiwulo, Simon terlihat cemas. Mereka saling menatap satu sama lain, sembari berbicara dengan bahasa setempat.
Simon kemudian memberanikan diri melintasi sungai yang sedang banjir. Ia mulai melangkah pelan, mencari celah agar tidak terbawa arus.
Setelah dirasa cukup aman, Simon kemudian berteriak memanggil sahabat yang lain agar segera melintas. Belasan siswa itu pun bergandengan tangan dan melewati sungai.