Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Bocah-bocah Pedalaman Flores Timur, Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai demi Sekolah

Kompas.com - 10/02/2023, 07:49 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Simon mengungkapkan, kondisi ini sudah sering mereka alami. Bahkan, jika hujan tak kunjung berhenti mereka tidak mau ke sekolah.

Baca juga: Siswa SD di Flores Timur Bertemu Terduga Penculik, Sempat Dibujuk Uang Rp 10.00

Simon dan kawan-kawannya berharap agar pemerintah bisa membangun jalan dan jembatan ke kampung mereka.

"Kami mohon bantuan pemerintah agar bangun jembatan dan jalan biar kami bisa pergi sekolah dengan aman dan nyaman," pinta mereka.

Gregorius Lai (57) warga Kampung Wulokolong mengatakan, ketiadaan akses jalan dan jembatan membuat para siswa di kampung itu kesulitan saat pergi ke sekolah.

Bahkan kondisi demikian juga dialami warga yang hendak menjual hasil komoditi pertanian dan perkebunan ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Baca juga: Hendak Petik Sayur di Kebun, IRT di NTT Temukan Jenazah Bayi Terbungkus Tas

"Tanah kami di sini subur, hasilnya banyak ada pisang, kelapa, mete, jagung tapi kami sulit untuk menjual ke tempat lain karena jembatan dan jalan tidak ada," ujarnya.

Gregorius mengungkapkan, pemerintah pernah membuka akses jalan ke kampung itu tahun 2013 silam, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut.

Ia pun berharap, status jalan ke Kampung Wulokolong bisa ditingkatkan, sehingga bisa dibangun jalan.

"Kalau memang pemerintah kabupaten dan provinsi tidak ada anggaran, kami butuh bantuan pemerintah pusat khususnya uluran tangan dari Presiden Joko Widodo," ucapnya.

Baca juga: Kasus Meningkat, NTT Dapat 3 Alat Deteksi Virus ASF dari Australia

Ketua RT Wulokolong Simon Sake Lamabewa membenarkan bahwa pembangunan ruas jalan ke kampung itu pernah dibuka tahun 2013.

Jalan tersebut menghubungkan Tanah Belen, Desa Lamatutu menuju Desa Aransina. Namun belum ada tindak lanjut dari pemerintah.

"Kami sudah usulkan berkali-kali untuk peningkatan jalan tetapi sampai sekarang ada respons. Mungkin anggarannya belum ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com