Apabila ikan mas dipastikan mati karena KHV, Herman mengatakan bahwa penyebabnya berasal bibit atau benih ikan yang dimasukkan ke dalam keramba.
"Kalau memang ini karena KHV, itu berasal dari bibit atau benih ikan mas. Kalau bibitnya ada virus, tentu menyebar ke keramba lainnya. Tetapi, kalau misalnya karena bakteri, itu karena lingkungan di sekitar keramba yang tidak baik," kata Herman.
Karena itu, Herman menyarankan, kepada kelompok tani agar memilih benih ikan mas yang bersertifikat.
Sebab, pihaknya mendapat laporan bahwa bibit ikan yang digunakan tidak bersertifikat, sehingga tidak terjamin.
Kemudian, kelompok tani juga diminta agar menjaga lingkungan disekitar keramba.
"Tahun lalu ada juga kejadian seperti ini, tapi memang tak sebanyak sekarang ini ikan yang mati. Jadi, waktu itu kita minta waspada, menjaga lingkungan, tebar benihnya sesuai kapasitas keramba dan bagaimana memberikan pakan yang baik," tutup Herman.
Baca juga: Bukan Virus, Ikan di Keramba Waduk PLTA Koto Panjang Mati karena Bakteri
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Joni, selaku ketua kelompok tani ikan mas keramba mengatakan bahwa sekitar 15 ton ikan mas mati setiap hari.
Menurutnya, penyakit ini sudah muncul sejak awal Januari 2023. Namun, sejak sepuluh hari terakhir, semakin banyak ikan mas yang mati.
"Dalam sepuluh hari terakhir luar biasa banyak ikan mas yang mati. Kalau awalnya cuma satu-satu yang mati, tapi sekarang sudah menyeluruh. Karena di lokasi keramba musim hujan, jadi kalau suhunya di bawah 30 derajat, virus semakin ganas, makin banyak ikan mati," sebut Joni.
Joni mengatakan, jumlah keramba ikan mas di kawasan waduk PLTA Koto Panjang sekitar 1.000 unit. Satu keramba rata-rata isinya 2 ton ikan mas. Namun, setelah banyaknya ikan mati akibat penyakit, petani hanya bisa panen 500 sampai 600 kilogram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.