PEKANBARU, KOMPAS.com - Ikan mas keramba yang mati di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, hingga saat ini sudah mencapai 150 ton.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau Herman Mahmud mengatakan, jumlah tersebut merupakan data yang diterima dari kelompok tani.
"Dari laporan yang kita terima, jumlah ikan mas keramba yang mati di waduk PLTA Koto Panjang, totalnya sekitar 150 ton," sebut Herman saat diwawancarai Kompas.com di kantornya, Jumat (3/2/2023) sore.
Baca juga: Diduga Terinfeksi Virus KHV, 15 Ton Ikan Mas di Waduk PLTA Koto Panjang Riau Mati Setiap Hari
Akibat banyaknya ikan mas yang mati, kelompok tani mengalami kerugian yang cukup besar.
"Untuk kerugian, kalau dikali-kali dengan harga pasar biasa itu, sudah hampir Rp 4,2 miliar," kata Herman.
Sementara itu, Herman mengaku belum mengetahui secara pasti apa penyebab ikan mas mati.
Saat ini, pihaknya telah mengambil sampel ikan mas yang mati untuk diperiksa di laboratorium Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Pekanbaru.
"Sekarang sedang dicek sampelnya untuk memastikan penyebab ikan mati. Mudah-mudahan senin besok sudah keluar hasilnya," sebut Herman.
Namun, menurutnya ada dua kemungkinan penyebab ikan mas keramba mati, yaitu karena Koi Herves Virus (KHP) atau bakteri Aeromonas hydrophila.
"Tapi kalau dilihat dari kondisi badan ikan, penyebab matinya kemungkinan karena KHV," kata Herman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.