BIMA, KOMPAS.com - Puskesmas Sape di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menarik belasan kotak permen dari salah satu kios di Desa Rasabou, Minggu (11/12/2022) malam.
Penarikan permen itu dilakukan karena diduga membuat lima orang anak mengalami keracunan.
Permen tersebut sudah diserahkan ke Loka POM Bima untuk diuji laboratorium.
"Setelah pasien dirawat, malam saya langsung turun bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta pemerintah desa untuk melakukan penarikan. Semuanya kita tarik, ada sekitar 15 kotak," kata Kepala Puskesmas Sape, Jainuddin saat dikonfirmasi, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: 5 Anak di Bima Diduga Keracunan Usai Konsumsi Permen
Jainuddin menyampaikan, dari empat orang anak yang sebelum dirawat di puskesmas, semuanya dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sementara belasan kotak permen diserahkan langsung ke Loka POM Bima untuk dilakukan proses uji laboratorium guna mengetahui kandungan di dalamnya.
Sampai saat ini belum ada temuan pasien baru yang diduga keracunan akibat mengonsumsi permen tersebut.
Baca juga: 8 Siswa MI di Banyumas Diduga Keracunan Usai Konsumsi Permen
"Hasil penelusuran tim surveilans tidak ada tambahan pasien, dan obat ini hanya beredar di satu kios itu saja," jelasnya.
Kepala Loka POM Bima, Basuki Murdi Hartono mengakui bahwa pihaknya sudah mengamankan permen di Desa Rasabou, Kecamatan Sape.
Namun, ia belum bisa menyimpulkan apakah lima anak itu keracunan akibat mengonsumsi permen tersebut.
"Belum bisa kita simpulkan, masih kita teliti. Tapi sementara permen itu kita amankan di kantor," kata Murdi saat dikonfirmasi via telepon, Selasa.
Sebelumnya, sebanyak lima orang anak di Desa Rasabou, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan keracunan usai diduga mengonsumsi permen, pada Minggu (11/12/2022).
Dari lima orang korban, empat di ataranya menjalani perawatan intensif di Puskesmas Sape. Korban rata-rata mengalami gejala pusing, mual dan muntah hingga sakit perut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.