Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setop Jual Obat Sirup Anak, Apotek: Banyak Konsumen Jadi Beli Pereda Demam Perekat

Kompas.com - 20/10/2022, 20:08 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah apotek di Bandar Lampung sudah menyetop penjualan obat sirup anak terkait instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang maraknya gagal ginjal akut.

Para konsumen bahkan sempat ditolak ketika membeli obat sirup anak tersebut.

Pegawai Apotek Saraswati, Ida (43) mengatakan apoteknya sudah menempel lembar pengumuman terkait penyetopan sementara penjualan obat sirup ini.

"Sudah, Mas, dari kemarin (Rabu) kita pasang, supaya konsumen bisa paham kenapa nggak dijual," kata Ida ditemui, Kamis (20/10/2022) malam.

Baca juga: Lima Produk Obat Sirup Ditarik Peredaran, BPOM Solo: Obat Herbal Sirup Logo Jamu Bisa Digunakan

Menurutnya, sejak awal Oktober 2022 ini penjualan obat demam maupun batuk anak lumayan meningkat di apotek yang berada di Jalan Imam Bonjol tersebut.

"Iya, banyak yang beli (obat demam), karena memang musimnya cuaca sekarang ini, banyak anak-anak yang sakit demam, panas, dan batuk," kata Ida.

Sehubungan dengan instruksi Kemenkes tersebut, Ida pun menyarankan agar konsumen membeli obat tablet.

Tetapi, para konsumen ini lebih memilih pereda demam tipe perekat.

"Yang laku yang itu (tipe perekat) sekarang. Ini dari sore saja sudah ada mungkin 20 orang yang beli. Banyak yang nggak mau beli tablet, anaknya mungkin yang nggak bisa minumnya," kata Ida.

Baca juga: Waspadai Gagal Ginjal Akut, Peredaran Obat Sirup di Bandung Barat Disetop

Senada dengan Ida, pegawai Apotek Permata di bilangan Kecamatan Kemiling Nurafiza mengaku sudah tidak menjual obat demam tipe cair sejak Rabu (19/10/2022) kemarin.

"Sudah ada imbauan dari Dinkes (Dinas Kesehatan) Lampung sama BPOM, jadi ya kita setop dulu sementara," kata Nurfaiza.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com