Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan di Danau Limboto, Burung Bermigrasi Lebih Mudah Diamati di Persawahan Sampingnya

Kompas.com - 07/09/2022, 05:30 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com –  Burung-burung bermigrasi yang singgah di Danau Limboto kini lebih mudah dijumpai di persawahan warga sekitar Kecamatan Talaga Biru, Talaga Jaya dan Tilango Kabupaten Gorontalo.

Antara danau dan persawahan ini dipisahkan oleh tanggul yang berfungsi sebagai green belt untuk membatasi badan danau dan sawah warga.

Pada musim migrasi yang biasanya datang di bulan Agustus hingga Oktober setiap tahunnya, burung-burung ini lebih mudah dijumpai di persawahan warga, terutama yang masih tergenang dengan air dan terdapat lumpur halus di bawah air.

Baca juga: Dulopo, Cara Unik Menangkap Ikan Danau Limboto dengan Tangan

“Jenis burung bermigrasi yang kerap datang ke Danau Limboto ini adalah jenis burung air yang menyukai habitat berlumpur. Makanya persawahan warga yang berada di sisi danau menjadi lokasi burung mencari makan,” kata Danny Albert Rogi penggiat lingkungan dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota), Senin (6/9/2022).

Danny Albert Rogi yang rutin melakukan pengamatan burung di Danau Limboto ini menjelaskan kedatangan burung bermigrasi di tahun ini lebih mudah diamati karena berada di persawahan warga, lokasi ini lebih mudah diakses karena tidak jauh dari jalan raya.

Sementara jika ke Danau Limboto harus rela jalan kaki lebih jauh karena akses kendaraan roda sudah tertutup oleh air, demikian juga dengan tanggul yang becek akibat air hujan.

“Gorontalo saat ini hujan terus, tanggul danau pasti becek dan berlumpur, sulit dicapai dengan kendaraan,” ujar Danny Albert Rogi.

Baca juga: Akhir Pekan, Perburuan Burung Marak di Danau Limboto, Pemburu Incar Jenis Tertentu

Menariknya, sejumlah burung bermigrasi ini lebih mudah diamati di persawahan. Dengan bermodal teropong atau kamera berlensa panjang, pengamatan burung lebih mudah dilakukan.

“Yang terlihat tadi ada sejumlah kedidi golgol (Calidris ferruginea) yang asyik mencari makan di lumpur,” ucap Danny Rogi.

Selain kedidi golgol, dalam kelompok burung yang diamati ini juga terdapat kedidi leher merah (Calidris ruficollis).

Dalam laman daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) dijelaskan kedidi golgol atau dalam bahasa Inggris disebut Curlew Sandpiper ini memiliki tempat berbiak di wilayah daratan utara Rusia.

Pada saat wilayah berbiaknya memasuki musim dingin, burung-burung terbang ke arah selatan untuk menghindari suhu dingin yang ekstrem, perjalanan ke selatan ini hingga mencapai Indonesia.

Status konservasi burung ini adalah Near Threatened (NT) atau hampir terancam, yang berarti mendekati terancam punah, kecenderungan populasinya di alam terus menurun.

Sementara burung kedidi leher merah atau Red-necked Stint memiliki lokasi berbiak di Rusia bagian utara namun wilayah lebih kecil dari lokasi berbiak burung kedidi golgol, kedidi leher merah juga berstatus Near Threatened (NT).

“Pengamatan sekarang lebih mudah, cukup duduk santai di beton saluran air sudah bisa menikmati perilaku burung kedidi golgol dan kedidi leher merah,” tutur Danny Rogi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com