GORONTALO, KOMPAS.com – Perburuan satwa liar di Danau Limboto Kabupaten Gorontalo semakin marak pada akhir pekan, Sabtu-Minggu.
Para pemburu ini mengincar jenis burung-burung tertentu seperti mandar besar (Porphyrio porphyrio), mandar batu (Gallinula chloropus), itik benjut (Anas gibberifrons), dan jenis lain.
Mereka datang sendiri atau berkelompok dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda 4 langsung ke lokasi yang sering dijumpai burung-burung air ini.
Baca juga: Pertama Kali, Burung Kerak Perut-pucat Ditemukan di Danau Limboto
Para pemburu umumnya menggunakan senapan angin, suara pikat, dan menggunakan seragam kamuflase mulai dari tutup kepala, baju, celana hingga sepatu.
“Saya mendengar suara burung yang keras, saya kira memang ada burung. Ternyata suara tersebut berasal dari pengeras suara yang dibawa dua orang pemburu, keduanya membawa senapan,” kata Ajeng Puyo (25) warga Kecamatan Tilango yang rumahnya berada di tepi Danau Limboto, Sabtu (6/8/2022).
Danau Limboto merupakan danau substrat yang kaya unsur hara, banyak vertebrata maupun hewan kecil lainnya, hewan inilah yang menjadi makanan burung-burung.
Saat pagi hingga sore banyak ditemukan burung yang mencari makan di tepi danau, terutama daerah-daerah yang berlumpur halus, juga di persawahan tepat di pinggir danau.
Kumpulan burung yang mencari makan atau sedang beristirahat inilah yang menjadi target perburuan, mereka ditembak dengan senapan angin.
Selain dengan senjata api, pernah juga ditemukan pemburu yang menggunakan umpan pakan yang telah direndam dengan racun serangga, dengan cara ini pemburu lebih banyak mendapatkan burung.
“Dulu orang menebar jagung yang telah direndam dalam cairan racun, yang memakan biasanya duwiwi atau itik benjut. Burung yang makan umpan ini segera menggelepar, pemburu tinggal menangkapi dan memasukkan di karung,” kata Syaipul Adam seorang nelayan danau warga Telaga.
Para pemburu satwa ini leluasa masuk dari berbagai sisi di danau untuk mendapatkan buruannya, tidak ada papan larangan yang berdiri.
Menurut Syaiful para pemburu ini bisa mendapatkan jenis burung yang beragam dengan jumlah yang banyak.
Jika ada burung yang tertembak namun berada di lokasi yang susah dijangkau karena ditumbuhi semak dan berair dalam, mereka biasanya membiarkan bangkai burung membusuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.