KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) khususnya cabang koordinator Jawa Timur untuk memaksimalkan upaya promotif dan preventif deteksi dini serta supportif-paliatif.
Menurutnya hal tersebut akan berdampak signifikan pada peningkatan angka kesembuhan bagi penderita kanker terlebih kanker serviks dan kanker payudara.
"Kita persambungkan dengan arahan Ketua Umum YKI pusat yang mengajak kita memaksimalkan deteksi dini promotif, deteksi dini preventif, ditambah supportif paliatif," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/8/2022).
Hal tersebut dikatakan Khofifah saat menghadiri pengukuhkan pengurus YKI cabang koordinator Jatim masa bakti tahun 2022-2027 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (30/8/2022).
Gubernur Khofifah menjelaskan upaya promotif dan preventif deteksi dini dapat dengan menambah titik-titik pap smear dan mammografi.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru dan Pengobatannya
Caranya, lanjut Khofifah, dengan melibatkan banyak pihak. Termasuk sinergitas dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dan organisasi-organisasi masyarakat yang memiliki rumah sakit dan klinik di berbagai daerah.
"Pap smear bisa makin diluaskan, di titik mana potensi kemungkinan terjadinya servik sesuai dengan data yang ada di Dinkes, kita bisa bangun sinergitas lebih kuat lagi untuk bisa memperbanyak pap smear," jelasnya.
"Saya rasa kalau dua hal ini yang menjadi PR kita, dua hal ini bisa kita masifkan, Insya Allah hasilnya juga signifikan sebagaimana yang selama ini sudah dilaksanajan YKI Jatim periode sebelumnya," imbuhnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menilai perlu melibatkan beberapa ormas yang memiliki rumah sakit atau klinik dengan tujuan. Hal ini agar bisa melakukan berbagai program akseleratif sehingga bisa memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap penurunan kanker khususnya serviks dan kanker payudara.
"Jadi bisa dalam waktu singkat MoU dengan berbagai ormas yang memiliki rumah sakit dan klinik," ucapnya.
Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengajak pengurus YKI cabang koordinator Jatim untuk mengintegrasikan program-program ini dengan para penyuluh.
Baca juga: YKI: Pelayanan Pasien Kanker Harus Aman, Ada 4 PR yang Harus Ditangani
Caranya, kata dia, dengan memberikan panduan-panduan secara manual dengan format yang sederhana seperti video dengan durasi singkat. Dengan demikian, masyarakat juga akan lebih mudah mengakses dan memahami.
"Jadi kalau sinergitas itu kita siapkan plan of actionnya, akan bisa lebih terukur lagi percepatan capaian yang bisa kita lakukan bersama," jelasnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan bahwa tidak dapat dipungkiri letak Indonesia di daerah tropis juga memberikan pengaruh terhadap pola hidup bersih harus selalu dijalankan.
"Artinya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus berseiring. Oleh karena itu, pendekatan memang harus secara komprehensif," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.