Gubernur Khofifah menuturkan bahwa program-program paliatif juga bisa dilakukan secara komprehensif di banyak titik sebagai bentuk support kepada penderita kanker.
"Yang bisa kita lakukan sesungguhnya cukup banyak, energi kita memungkinkan untuk bisa menyiapkan program-program paliatif," tuturnya.
Ketua Umum YKI Pusat Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan, Indonesia memiliki tugas untuk menurunkan angka kanker sampai 30 persen di 2030.
Sementara itu, di Indonesia, 70 persen pasien kanker yang datang sudah pada tahap stadium 3 dan 4. Oleh karenanya, ia menyebut bahwa promotif deteksi dini pada hakekatnya merupakan tugas utama bersama.
"Deteksi dini itu menjadi prioritas menjadi tugas dari kementerian kesehatan dan masyarakat, selama ini kita lebih banyak pada hal - hal yang kuratif," kata Aru.
Senada dengan pesan Ketua YKI pusat, Ketua YKI Jawa Timur Joni Wahyuhadi melaporkan bahwa banyak sekali penderita kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium akhir. Alhasil upaya untuk memaksimalkan kesembuhan menjadi lebih kecil.
Baca juga: Apa Saja Tanda-tanda Kanker Serviks Stadium Lanjut? Ini Kata Dokter
Oleh sebab itu, ia bertekad akan banyak melakukan upaya preventif dengan cara sosialisasi deteksi dini yang lebih masif dengan melibatkan media massa ataupun sosialisasi oleh organisasi-organisasi masyarakat.
"Salah satu target Kami nanti bagaimana kanker payudara ini bisa terdeteksi lebih dini jumlah angka kesembuhannya menjadi lebih banyak," kata Joni Wahyuhadi.
Sebagai informrasi, pengurus YKI cabang koordinator Jawa Timur masa bakti tahun 2022-2027 dikukuhkan berdasarkan SK No. 114 SK Cabang V Tahun 2022 tanggal 12 Mei 2022 tentang pengukuhan Indonesia Jawa Timur masa bakti 2022-2027.
Pengurus YKI cabang koordinator Jatim juga dikukuhkan secara virtual oleh Ketua Umum YKI Pusat Aru Wisaksono Sudoyo.
Pengukuhan tersebut dilakukan secara simbolis kepada sembilan orang pengurus serta ditandai dengan penyematan pin oleh Gubernur Jawa Timur dan diikuti oleh 41 orang pengurus lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.