Sekretaris UMKM Niang Tana Sikka (Unitas) Sonya da Gama mengatakan, tenun ikat merupakan salah satu potensi luar biasa yang dimiliki Kabupaten Sikka.
Sonya menyebutkan, hampir setiap tempat atau desa di wilayah itu memiliki perajin kain tenun.
“Hanya saja kekhawatiran kita saat ini adalah minimnya generasi muda untuk jadi penenun. Rata-rata usia penenun itu 40 tahun ke atas,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah mesti membuat produk hukum seperti peraturan daerah (perda) agar setiap instansi pemerintah maupun swasta menggunakan produk kain tenun yang ada di daerah sendiri.
Dia berkeyakinan, apabila hal dilakukan maka akan menumbuhkan semangat generasi muda melestarikan budaya kain tenun.
“Artinya produk kain tenun itu tidak hanya digunakan seragam, tetapi kebutuhan lain seperti kain meja, gorden, atau kebutuhan lain. Sehingga akan meningkatkan pendapatan para penenun dan menumbuhkan minat generasi muda," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.