Jumlah total siswa SD yang dibangun sekitar tahun 1970 ada sebanyak 52 orang.
Bambang menerangkan terus berkurangnya jumlah kuota pendaftar karena banyak sekolah swasta favorit.
Tidak sedikit orangtua memilih memasukkan anaknya ke sekolah wasta favorit meski biayanya cukup mahal.
"Pertama saingannya dengan swasta. Karena swasta itu telah membuka pendaftaran lebih awal. Jadi, yang sekolah swasta ini bisa memilih siswa. Kalau negeri tinggal sisanya dari swasta," ucap dia.
Disinggung sistem pembelajaran yang diberikan mengingat hanya ada dua siswa dalam kelas, kata Bambang, pembelajarannya seperti les privat.
"Pembelajarannya ya seperti les privat. Lha gimana jumlahnya sedikit mungkin untuk bersaing ya masih kurang," ungkap Bambang.
Baca juga: Strategi Bupati Kendal Pulihkan Ekonomi akibat Pandemi dengan 4 Pilar Ini
Sebelumnya diberitakan, pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022 secara daring Sekolah Dasar (SD) negeri di Solo, Jawa Tengah, sudah ditutup pada Senin (27/6/2022).
Namun, masih banyak SD yang kuota siswanya belum terpenuhi.
Berdasarkan data ppdb.surakarta.go.id tercatat ada sebanyak 152 SD di Solo, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut ada sekitar 28 SD yang masih kekurangan siswa.
Bahkan, ada beberapa SD yang hanya mendapatkan peserta didik baru jumlahnya kurang dari 10 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.