Salin Artikel

Cerita di Balik SDN Sriwedari No 197 yang Tahun Ini Hanya Dapat 2 Murid

SOLO, KOMPAS.com - Sekolah Dasar (SD) Negeri Sriwedari No 197 merupakan satu dari 152 sekolah di Solo, Jawa Tengah yang kekurangan peserta didik baru pada tahun pelajaran 2022/2023.

Dari 28 kursi yang disediakan, SDN Sriwedari No 197 hanya menerima dua orang siswa. Dimana satu orang peserta didik baru dan satu orang siswa tinggal kelas.

Kepala SDN Sriwedari No 197, Bambang Suryoriyadi mengatakan, berkurangnya jumlah peserta didik baru bukan kali ini saja terjadi.

Setiap penerimaan peserta didik baru (PPDB) atau tahun pelajaran baru, jumlah siswa yang mendaftarkan ke SDN Sriwedari No 197 terus berkurang.

Dalam PPDB online tahun ini, hanya satu orang dari tiga pendaftar yang menempatkan SDN Sriwedari No 197 sebagai pilihan pertama. Sedangkan dua orang lainnya menempatkan SDN Sriwedari No 197 sebagai pilihan kedua.

"Penurunan jumlah siswa SDN Sriwedari No 197 sudah dari dulu. Kemarin itu pendaftarnya ada tiga orang. Satu masuk di sini, yang dua pilihan kedua," kata Bambang, saat ditemui di SDN Sriwedari No 197 Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2022).

"Jadi yang mendaftar ke sini online satu orang. Kemudian satunya tinggal kelas. Jadi hanya dua orang," sambung dia.

Menurut Bambang berkurangnya jumlah pendaftar di SDN Sriwedari No 197 dari tahun ke tahun disebabkan karena banyak warga sekitar yang berpindah tempat tinggal.

Selain itu di kawasan SDN Sriwedari No 197 juga banyak berdiri bangunan baru seperti perkantoran, perhotelan dan gedung olahraga.

"Di sini penduduknya sudah berkurang dan apalagi ada sistem zonasi. Kelurahan Sriwedari bagian utara itu sebenarnya masuk Sriwedari. Tapi banyak orangtua tidak mau ke sini karena takut menyeberang jalan (Slamet Riyadi)," terang dia.

Sehingga, ungkap Bambang banyak orangtua yang memilih memasukkan anaknya ke sekolah lain di luar Kelurahan Sriwedari seperti SDN Tumenggungan dan SDN Kestalan.

Bambang menyebut wilayah zonasi SDN Sriwedari No 197 meliputi Kelurahan Penularan, Kecamatan Laweyan; Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan dan Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan.

Sementara itu jumlah siswa SDN Sriwedari No 197 di setiap kelas masing-masing untuk kelas II ada tiga siswa, kelas III ada lima siswa, kelas IV ada delapan siswa, kelas V ada 17 dan kelas VI ada 19 siswa.


Jumlah total siswa SD yang dibangun sekitar tahun 1970 ada sebanyak 52 orang.

Bambang menerangkan terus berkurangnya jumlah kuota pendaftar karena banyak sekolah swasta favorit.

Tidak sedikit orangtua memilih memasukkan anaknya ke sekolah wasta favorit meski biayanya cukup mahal.

"Pertama saingannya dengan swasta. Karena swasta itu telah membuka pendaftaran lebih awal. Jadi, yang sekolah swasta ini bisa memilih siswa. Kalau negeri tinggal sisanya dari swasta," ucap dia.

Disinggung sistem pembelajaran yang diberikan mengingat hanya ada dua siswa dalam kelas, kata Bambang, pembelajarannya seperti les privat.

"Pembelajarannya ya seperti les privat. Lha gimana jumlahnya sedikit mungkin untuk bersaing ya masih kurang," ungkap Bambang.

Sebelumnya diberitakan, pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022 secara daring Sekolah Dasar (SD) negeri di Solo, Jawa Tengah, sudah ditutup pada Senin (27/6/2022).

Namun, masih banyak SD yang kuota siswanya belum terpenuhi.

Berdasarkan data ppdb.surakarta.go.id tercatat ada sebanyak 152 SD di Solo, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut ada sekitar 28 SD yang masih kekurangan siswa.

Bahkan, ada beberapa SD yang hanya mendapatkan peserta didik baru jumlahnya kurang dari 10 orang.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/30/132221478/cerita-di-balik-sdn-sriwedari-no-197-yang-tahun-ini-hanya-dapat-2-murid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke