Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejati Maluku Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilkada 2017 di Seram Bagian Barat

Kompas.com - 16/06/2022, 14:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku kembali membidik dugaan penyelewengan anggaran dana hibah untuk Pilkada Seram Bagian Barat 2017.

Terkait kasus itu, Korps Adiyaksa sedang memeriksa tujuh saksi dari lima panitia pemilihan kecamatan (PPK) di kabupaten tersebut.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 15 Juni 2022

Total dana hibah untuk Pilkada 2017 di Seram Bagian Barat yang bersumber dari APBD sebesar Rp 26,9 miliar.

Pengusutan dugaan penyelewengan dana hibah Pilkada Seram Bagian Barat 2017 dilakukan saat penyidik Kejati Maluku mendalami dugaan korupsi anggaran Pilpres dan Pileg 2014 di KPUD SBB senilai Rp 9 miliar.

Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Maluku Wahyudi Kareba mengatakan, penyidikan terkait dugaan korupsi penyimpangan pengelolaan dana hibah pada KPUD Seram Bagian Barat periode 2016-2017 dilakukan berdasarkan surat perintah penyidikan tertanggal 10 Juni 2022.

“Terkait kasus ini, tim penyidik telah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi Selasa kemarin,” kata Wahyudi kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Dia mengatakan, tujuh orang yang telah dimintai keterangannya sebagai saksi itu yakni bendahara PPK Seram Barat, Bendahara PPK Huamual, Bendahara PPK Huamual Belakang, dan Bendahara PPK Taniwel Timur.

“Kemudian, ketua PPK Huamual Belakang, ketua PPK Manipa, dan ketua PPK Seram Barat juga ikut diperiksa,” katanya.

Wahyudi menyebutkan, pemeriksaan terhadap ketujuh saksi itu berlangsung di Kantor Kejati Maluku, Selasa (14/6/2022).

“Mereka diperiksa selama delapan jam lamanya mulai pukul 09.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT. Materi pemeriksaan tujuh orang saksi itu seputar tugas pokok dan kewenangan mereka,” ujarnya.

Baca juga: Kepala BIN Sulteng Jadi Pj Bupati Seram Bagian Barat, Ini Tanggapan Panglima TNI

Saat disinggung soal jumlah kerugian negara dalam kasus tersebut, Wahyudi mengaku penyidik masih mendalaminya. 

“Semuanya masih diselidiki nanti juga setelah dilakukan pengembangan akan disampaikan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com