LEWOLEBA, KOMPAS.com - Bupati Lembata, NTT, Thomas Ola Langoday, mendorong agar konservasi tukik di Desa Bour, Kecamatan Nuba Tukan, Kabupaten Lembata, menjadi bagian dari budaya.
"Konservasi tukik harus menjadi bagian dari budaya. Harus menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus," ujar Thomas Langoday saat Tobo Daung atau pertemuan desa wisata di Desa Bour, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Warga Lembata yang Dilaporkan Hilang Ditemukan di Teras Masjid
"Tugas orang di sini mengamankan penyu. Hitung telur jumlahnya berapa. Kemudian ditetas dimana, lalu dalam usia berapa lama baru kita lepas ke laut. Induknya juga harus kembali ke laut dengan selamat," katanya.
Menurut Bupati Thomas, ada kenikmatan tersendiri saat melepas tukik. Karena itu, tidak boleh dilakukan sembarangan.
Kata dia, setiap orang yang melepas tukik harus menitipkan pesan, agar sekembalinya nanti mereka datang dan bertelur lebih banyak lagi.
"Harus ada pesan agar saat dia (tukik) kembali bertelur yang banyak," katanya.
Baca juga: 2 Pegawai BPJS Kesehatan Lembata Positif Covid-19, Layanan Tatap Muka Ditutup Sementara
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.