SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebanyak 30 unit rumah terdampak bencana tanah bergerak di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bencana geologi ini melanda Kampung Nyalindung di perbatasan dua desa, yaitu Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat rumah terdampak di Desa Pasirsuren berjumlah 15 unit rumah, sedangkan sisanya berada di wilayah Desa Tonjong.
Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi Sebabkan 8 Rumah Warga Rusak
Camat Palabuhanratu, Ali Iskandar mengungkapkan, bencana tersebut diperparah karena kondisi curah hujan dan lahan.
"Semula hanya empat rumah, saat ini jumlahnya terus bertambah," ungkap Ali kepada Kompas.com di lokasi Kampung Nyalindung, Jumat (4/3/2022).
Hari ini, lanjut dia, terdata sekurang-kurangnya ada 15 unit rumah rusak berat. Adapun 9 rumah di antaranya sudah ditinggalkan para pemiliknya.
Ali mengatakan, rencananya untuk mengetahui perkembangan dampak bencana tersebut, pihaknya akan kembali mendata ulang.
Hal ini untuk menampung warga bila ada yang belum terdata atau dilaporkan.
"Untuk memudahkan penanganan bencana ini akan segera didirikan Pos Komando," ujar Ali.
Sementara itu, seorang warga terdampak, Eden Nasrullah (48) mengakui bencana tanah bergerak di kampungnya mulai diketahui sekitar Maret 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.